Bersama BSIP, Pupuk Kaltim Target Tanam 7.489 Bibit Pohon

Kamis, 26 Oktober 2023 - 10:14 WIB
loading...
Bersama BSIP, Pupuk...
Penanaman bibit buah secara serentak pada lahan BPSI di Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat. Foto/Istimewa
A A A
SOLOK - Perluas manfaat dalam mendorong dekarbonisasi melalui penanaman bibit pohon untuk menekan emisi karbon, PT Pupuk Kaltim menjalin kerja sama programCommunity Forestbersama Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian.

Optimalisasi kegunaan lahan dengan penanaman berbagai jenis komoditas buah-buahan tropika. Kerja sama ditandai penanaman bibit buah secara serentak pada lahan BPSI di Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat, Selasa (24/10/2023).

SEVP Business Support Pupuk Kaltim Meizar Effendi mengatakan pada program ini Pupuk Kaltim menargetkan penanaman sebanyak 7.489 bibit pohon yang terdiri dari berbagai jenis komoditas buah unggul yang diproduksi BSIP Tanaman Buah Tropika.

Sementara lokasi penanaman tersebar di dua lokasi, yakni Kabupaten Solok seluas 20 Hektare (Ha) dan Subang 20 Ha, dengan total area kerja sama seluas 40 Hektar.



”Kerja sama ini bagian dari kesinambungan langkah Pupuk Kaltim dalam mendorong dekarbonisasi, serta upaya meningkatkan kesejahteraan petani melalui optimalisasi lahan menjadi kawasan pertanaman buah agar semakin terpelihara,” ujar Meizar.

Community Forest, jelas Meizar sebagai bentuk kontribusi perusahaan dalam menekan emisi karbon, guna tercapainya targetnet zero emissiondi tahun 2060. Hal ini direalisasikan melalui dukungan terhadap NDC dengan target penurunan emisi sebesar 32 persen tahun 2030.

Langkah ini sejalan dengan prinsipenvironment, socialdangovernance(ESG) yang diusung Pupuk Kaltim dalam mendorong keberlanjutan melalui percepatan laju dekarbonisasi dengan penanaman berbagai jenis pohon secara bertahap di berbagai wilayah Indonesia.

Kepala BPSI Tanaman Buah Tropika Yunimar menyampaikan kerja sama community forest menjadi peluang untuk pengembangan sejumlah komoditas unggulan yang diproduksi BPSI Tanaman Buah Tropika.

Sehingga produktivitas dan kapasitasnya dapat semakin dipacu dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan program. Selain itu, kerja sama ini juga akan mengembangkan sejumlah tumbuhan langka lainnya seperti matoa, kelengkeng serta nangka.

Dari pengembangan yang dilakukan, jenis buah tersebut dapat terus lestari dan bibit penanamannya bisa disebar ke berbagai wilayah yang tidak memiliki komoditas agar bisa kembali merata.

”Melalui Community Forest, komoditas buah unggulan lainnya pun bisa kita kembangkan sehingga makin berdampak terhadap kesejahteraan petani. Begitu pula penurunan emisi CO2 bisa turut ditekan untuk mencapai target yang diharapkan,” papar Yunimar.

Sekretaris BSIP Haris Syahbuddin menilai community forest menjadi salah satu upaya efektif dalam menekan emisi yang berdampak pada kenaikan suhu, serta ketersediaan air tanah agar tidak semakin hilang.

Program ini pun dapat menjadi kegiatan komunitas untuk dikembangkan secara sengaja, dengan terus menggiatkan penanaman pohon dalam mendorong keberlanjutan melalui pelestarian alam dan kawasan.

”Proses community forest ini sangat tepat kita lakukan sebagai langkah mitigasi terhadap perubahan iklim, disamping mendapatkan hasil dari produksi jenis buah yang ditanam. Makanya kami harap program ini bisa terus dikembangkan secara bertahap,” pungkasnya.
(ams)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2357 seconds (0.1#10.140)