Karnaval Kemerdekaan Usai, Taman di Kota Bandung Rusak Dinjak Warga

Minggu, 27 Agustus 2017 - 20:46 WIB
Karnaval Kemerdekaan Usai, Taman di Kota Bandung Rusak Dinjak Warga
Karnaval Kemerdekaan Usai, Taman di Kota Bandung Rusak Dinjak Warga
A A A
BANDUNG - Usai Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan yang berlangsung Sabtu(26/8/2017), sejumlah taman di Kota Bandung rusak. Beberapa tanaman terlihat layu dan mati akibat diinjak warga.

Kepala Bidang Pertamanan Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung Iwan Sugiono mengakui adanya sejumlah tanaman yang rusak akibat terinjak warga saat berlangsungnya karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan, Sabtu(26/8/2017).

Menurut dia, sudah menjadi konsekuensi bagi Pemkot Bandung untuk segera melakukan perbaikan dan menanam kembali tanaman yang mati dan rusak tersebut.

"Sebagai pemelihara atau pegawai Pemkot yang berkaitan dengan penataan dan keindahan kota sudah memperhitungkan hal tersebut bahkan sudah memaklumi karena di setiap acara besar terlebih karnaval banyak tanaman yang rusak karena terinjak," kata dia.

Dia menyebutkan, saat ini petugas DPKP3 Kota Bandung sedang melakukan penyisiran dan pendataan mana saja taman dan tanaman yang rusak, terutama untuk jalur yang dilewati saat karnaval. "Kami sudah memantau terutama di sepanjang Gasibu-Diponegoro-Merdeka," kata Iwan.

Tak hanya taman kota mau pun tanaman-tanaman penghias kota, Iwan menyebut banyak juga pot bunga yang rusak bahkan sampah yang berserakan. Namun, soal sampah sudah pasti pihaknya akan melakukan koordinasi dengan PD kebersihan dan DLH Kota Bandung.

"Kita tidak menduga ya, tak terkira semeriah ini. Pengunjung overload. Kami tidak menyalahkan siapa pun, ini konsekuensi karena pasti akan ada dampak yang harus kita tangani," tutur Iwan.

Disinggung soal kerugian akibat kerusakan beberapa tanaman dan yang lainnya, Iwan menuturkan, butuh 10-15 juta rupiah untuk me-recovery atau melakukan pemulihan terhadap tanaman-tanaman yang rusak. Ia menungkapkan, me-recovery tanaman hias yang rusak berarti menggantinya karena termasuk ke dalam tanaman perakaran dangkal.

"Kita harus cabut dan ganti yang baru. Tanaman hias itu kan masuk ke tanaman perakaran dangkal. Kalau penaksiran kurang lebih kita kemarin menyulam sekitar 2.000-3.000 tanaman, ini kita menyulam hampir 4.000 tanaman," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6005 seconds (0.1#10.140)