Terlibat Penggelapan 600 Ton Beras, Dua Pegawai Bulog Dipecat

Kamis, 24 Agustus 2017 - 14:55 WIB
Terlibat Penggelapan 600 Ton Beras, Dua Pegawai Bulog Dipecat
Terlibat Penggelapan 600 Ton Beras, Dua Pegawai Bulog Dipecat
A A A
SEMARANG - Dua pegawai bulog dinonaktifkan, karena diduga terlibat dalam kasus penggelapan 600 ton beras di gudang Bulog Randu Garut, Kota Semarang. Kepala Perum Divre Bulog Jateng, Djoni Ashari saat dikonfirmasi membenarkan adanya dugaan penggelapan 600 ton beras tersebut. Diapun mengaku, jika masalah tersebut sudah dilaporkan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jateng.

Dia menjelaskan, terungkapnya dugaan penggelapan beras tersebut, berawal dari laporan dari staf internal Bulog (whistle blower) ada dugaan penyimpangan di Gudang Randugarut.

"Setelah dilakukan pengecekan dan stok opname terbukti ada kekurangan," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (24/8/2017).

Dia menambahkan, pegawai yang diduga terlibat dalam kasus tersebut saat ini sudah nonaktifkan.

"Kasusnya sendiri sudah sudah kami laporkan ke Kejaksaan Tinggi pada 24 Juli 2017 setelah kami mendapatkan bukti yang kuat, dan saat ini kasus tersebut sudah ditangani oleh Kejati," jelasnya.

Djoni enggan untuk menyebutkan nama kedua staff yang sudah dipecat, karena saaat ini keduanya menjadi bagian dari proses penyidikan.

"Intinya kami sudah melakukan tindakan tegas dan melaporkan kasus ini ke pihak berwajib. Proses selanjutnya menjadi kewenangan pihak yg berwajib (Kejati)," timpalnya.

Secara terpisah, Kasi Penerangan Hukum Kejati Jateng, Sugeng Riyadi menyatakan sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyidikan akan kasus tersebut. "Saat ini masih kita periksa saksi-saksinya, setelah itu pengumpulan alat bukti," katanya.

Dia menjelaskan, saksi yang diperiksa sampai saat ini sudah ada lima orang salah satunya adalah juru timbang.

"Hasil investigasi sementara prakti pengambilan beras dilakukan dengan melakukan penumpukan alat penyangga beras, sehingga beras tetap kelihatan menumpuk dari luar, padahal bawahnya hanya tumpukan stapel (alat penyangga beras)," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5970 seconds (0.1#10.140)