Dukung Sumsel Bebas Asap, Kodam dan Polda Patroli Terpadu

Kamis, 24 Agustus 2017 - 09:19 WIB
Dukung Sumsel Bebas Asap, Kodam dan Polda Patroli Terpadu
Dukung Sumsel Bebas Asap, Kodam dan Polda Patroli Terpadu
A A A
PALEMBANG - Upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan (Sumsel) terus dilakukan untuk mendukung provinsi ini bebas dari asap. Salah satunya dengan patroli bersama Kodam II Sriwijaya, Polda Sumsel, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Rombongan yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Karhutla memulai patroli dari Lapangan Barata Sekolah Polisi Negara (SPN) Betung dengan menggunakan sepeda motor, menelusuri daerah-daerah rawan kebakaran hingga berakhir di Talang Kelapa Palembang, Rabu (23/8/2017). Tim juga mengunjungi lembaga-lembaga pendidikan.

“Kegiatan bersama TNI dan Polri ini merupakan sinergitas kegiatan yang harus selalu dilakukan guna mewujudkan stabilitas keamanan nasional, khususnya di wilayah Sumbagsel. Dan ini merupakan perintah dari Panglima Kodam,” kata Kasdam II Sriwijaya Brigjen TNI Marga Taufiq.

Selain meningkatkan patroli, para peserta dalam perjalanan juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan dan hutan. Seperti yang disampaikan kepada masyarakat di Kabupaten Banyuasin, salah satu kabupaten rawan karhutla. Sosialisasi yang dilakukan mengenao bahaya dan ancaman melakukan pembakaran lahan dan imbauan agar masyarakat meninggalkan cara membuka lahan dengan pembakaran.

“Kami juga melakukan kegiatan bakti sosial berupa pemberian sembako kepada masyarakat yang dilalui. Salah satunya di Desa Melani, Sembawa, Kabupaten Banyuasin. Kemudian, meninjau kanalisasi lahan yang telah dibuat oleh Satgas Karhutla,” katanya.

Komandan Kodim 0401/Muba Letkol Czi Muyadi mengatakan, kebiasaan masyarakat dalam membuka lahan dengan cara membakar harus dihindari. Karena itu, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi maupun patroli agar kebakaran tidak terjadi. Sebab, dampak kebakaran lahan ini cukup luas dan sangat berbahaya, apalagi jika terjadi saat musim kemarau.

“Cara-cara lama membuka lahan dengan dibakar harus ditinggalkan. Karhutla yang dapat menyebabkan kabut asap berdampak buruk tidak hanya pada materi, namun juga gangguan kesehatan. Untuk itu, kita harus bersama-sama menjaga wilayah kita ini supaya tidak ada kebakaran,” kata Dandim.
(mcm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5679 seconds (0.1#10.140)