1,5 Juta Warga Belum Tercover Program JKN-KIS

Rabu, 23 Agustus 2017 - 16:16 WIB
1,5 Juta Warga Belum Tercover Program JKN-KIS
1,5 Juta Warga Belum Tercover Program JKN-KIS
A A A
SOLO - Sebanyak 1.562.091 warga di lima kabupaten/kota di wilayah eks Karisidenan Surakarta belum tercover program Jaminan Kesehatan
Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Mereka sebagian besar merupakan warga miskin yang tidak mampu membayar iuran kepesertaan.

Kabid Kepesertaan dan Pelayanan Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Surakarta Choirul Rosyid mengatakan,
1.562.091 warga yang belum terdaftar dalam JKN-KIS tersebar di wilayah Karanganyar, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri, dan Kota Solo.

Rinciannya 296.475 jiwa berada di Karanganyar, 434.542 orang di Sragen, 273.769 orang di Sukoharjo, 444.705 orang di Wonogiri, dan
112.600 jiwa di Kota Solo. Sementara, total jumlah penduduk di lima wilayah itu mencapai 4.223.601 jiwa.

“Yang telah terdaftar dalam program JKN-KIS sebanyak 2.661.510 jiwa,” kata Choirul Rosyid di Solo, Jawa Tengah, Rabu (23/8/2017) siang.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Surakarta Agus Purwono mengemukakan, pihaknya mendorong perusahaan swasta, khususnya rumah sakit (RS)
memasukkan warga miskin di sekitarnya dalam program JKN-KIS melalui dana corporate social responsibility (CSR).

Saat ini, sudah ada satu rumah sakit swasta di Sragen yang mendaftarkan warga miskin di sekitarnya ke program JKN-KIS melalui dengan dana CSR. Yakni RS PKU Muhammadiyah Sragen sebanyak 500 orang.

“Warga kurang mampu itu didaftarkan ke program JKN-KIS karena belum ditanggung oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah,” ungkap Agus Purwono.

Dalam waktu dekat, RS PKU Muhammadiyah Karanganyar dan satu RS di Wonogiri yang akan menyusul. Ide mendaftarkan ke JKN-KIS muncul
setelah rumah sakit swasta itu banyak menerima permohonan pengurangan biaya berobat dari warga miskin yang tinggal di sekitarnya.

Sesuai penelitian LPM FEB Universitas Indonesia, kontribusi JKN-KIS terhadap perekonomian Indonesia sebesar Rp152,2 triliun, dan tahun 2021 bisa mencapai Rp289 triliun. “Program ini meningkatkan angka harapan hidup masyarakat Indonesia 2,9 tahun,” bebernya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6124 seconds (0.1#10.140)