Pencemaran Bangkai Ikan Bete-bete di Pantai Karena Dibuang Nelayan di Laut

Rabu, 23 Agustus 2017 - 15:21 WIB
Pencemaran Bangkai Ikan Bete-bete di Pantai Karena Dibuang Nelayan di Laut
Pencemaran Bangkai Ikan Bete-bete di Pantai Karena Dibuang Nelayan di Laut
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Jutaan bangkai ikan bete-bete kecil (khusus dibuat ikan asin) yang terhampar Pantai Teluk Bogam, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng pada Selasa 22 Agustus 2017 karena dibuang para nelayan sekitar. Dibuangnya ikan bete bete berukuran kecil lantaran pengepul ikan tak kunjung mengambilnya untuk diolah menjadi ikan asin.

Hal ini disebabkan harga garam yang melambung tinggi, sehingga banyak pengusaha ikan asin gulung tikar.

"Ikan bete-bete kecil yang buang salah satunya suami saya. Sebab pengepul tak kunjung mengambil. Total ada 200 kilogram. Yang kita buang yang kecil kecil saja di tengah laut, eh terbawa gelombang dan berserakan di tepi pantai," ujar istri seorang Nelayan, Masrati (52) warga RT 1, Desa Teluk Bogam saat ditemui di sekitar pantai, Rabu (23/8/2017).

Dia mengatakan, sebelum harga garam naik signifikan, ikan bete bete kecil ini selalu dibeli pengepul dengan harga Rp2.000 per kilo untuk dibuat ikan asin. Tapi sekarang harga garam naiknya signifikan mencapai Rp10 ribu per kilo yang dulu cuma Rp2.000.

"Pengepul ikan bete bete ini berhenti membuat ikan asin, ya terpaksa hanya ikan bete bete yang besar kita jual dan yang kecil ini kita buang di tengah laut. Kerugian ya mencapai Rp2 juta," timpalnya.

Dirinya berharap harga garam bisa kembali normal, supaya tangkapan ikan para nelayan bisa dibeli pengepul lagi untuk dibuat ikan asin.

Sebelumnya, Kepala Desa Teluk Bogam, Syahrian mengatakan, sudah hampir 1 bulan ini harga garam sangat mahal. 1 kilogramnya mencapai Rp10 ribu. Jadi produksi ikan asin di Teluk Bogam berhenti total. "Kalau pas menjaring ikan dapat ikan bete bete kecil ya langsung dibuang ke laut," ujarnya.

Terkait pencemaran laut, Syahrian menanggapinya bahwa itu tidak disengaja terbawa air pasang.
"Biasanya dibuang di tengah laut. Tapi hari ini terbawa gelombang dan mencemari pesisir pantai. Tapi tadi pagi sudah menghilang dibawa gelombang," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5529 seconds (0.1#10.140)