Puslabfor Polri Olah TKP Kebakaran di Pasar Kaliwungu Kendal

Senin, 21 Agustus 2017 - 15:23 WIB
Puslabfor Polri Olah TKP Kebakaran di Pasar Kaliwungu Kendal
Puslabfor Polri Olah TKP Kebakaran di Pasar Kaliwungu Kendal
A A A
KENDAL - Puslabfor Bareskrim Mabes Polri Cabang Semarang melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi kebakaran Pasar Pagi Kaliwungu Kabupaten Kendal, Senin (21/8/2017) siang. Sejumlah barang bukti dibawa untuk diteliti dan mengetahui penyebab pasti kebakaran.

Petugas Labfor langsung menuju kios yang diduga menjadi awal api menyala di bagian belakang pasar pagi Kaliwungu. Kios milik Siti Sarbiah yang menjual produk gerabah diperiksa dengan teliti, mulai dari atap hingga lantai yang sudah terbakar.

Dipimpin AKBP Teguh Prihmono, petugas melihat kondisi kelistrikan di kios tersebut. Jaringan listrik juga diperiksa untuk mengetahui awal api menyala sehingga mengakibatkan kebakaran. Meteran listrik yang sudah gosong juga diteliti, termasuk saluran kabel hingga ke besi di bagian atap. Sejumlah barang bukti yang diambil tim Labfor antara lain kabel gosong dan sisa-sisa terbakar di tanah.

“Ada dua potensi yang kami selidiki, yakni barang-barang elektronik dan abu bekas barang yang terbakar. Barang-barang itu akan diuji di laboratorium. Hasil laboratorium bisa kami ketahui paling cepat tiga hari,’’ kata AKBP Teguh Prihmono.

Tim Labfor Bareskrim Mabes Polri Cabang Semarang yang melakukan olah TKP juga meminta keterangan dari pemilik kios, Siti Sarbiah yang diduga menjadi sumber api. Ia ditanya soal kelistrikan dan juga jam operasional. “Saya biasanya buka jam 07.00 tutup sekitar jam 15.00 sore,” kata Siti.

Namun di hari kejadian, Sabtu 19 Agustus 2017 lalu, Siti mengaku sudah berada di rumah dan kaget mendapat kabar ada kebakaran sekitar jam 18.30 WIB dan api disebut berasal dari kios dekat penjual ikan. “Saya di rumah waktu itu. Ada kabar pasar kebakaran, saya tanya sebelah mana, katanya dekat kios ikan di sebelah Timur. Itu punya saya, saya langsung ke sini tapi api sudah menjalar,” tandas Siti.

Tidak ada barang yang bisa diselamatkan dari kios Siti. Seluruh barang dagangan hangus termasuk barang-barang yang baru datang pagi hari sebelum kebakaran terjadi. Dia sama sekali tidak tahu penyebab kebakaran yang diduga berasal dari kiosnya. Siti mengaku sebelum meninggalkan kios sudah mematikan lampu dan mencopot peralatan elektroniknya. “Lampu sudah dicabut. Tidak ada yang menyala waktu itu,” tandasnya.

Dari barang dagangan yang ludes terbakar, Siti memperkirakan kerugiannya sekitar Rp15 juta. Namun Siti tetap akan berjualan dengan menumpang di kios milik adiknya yang tidak terbakar. Pedagang lainnya juga tidak menyerah dan membangun kios darurat di tempat parkir. Dengan kayu seadanya mereka membuat meja untuk menaruh barang dagangan. Untuk atap, ada yang menggunakan payung atau terpal.
(mcm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.6184 seconds (0.1#10.140)