Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Antisipasi Teror, Polda Bakal Persenjatai Semua Anggota
Antisipasi Teror, Polda Bakal Persenjatai Semua Anggota
A
A
A
BANDUNG - Guna mengantisipasi teror yang kemungkinan dilakukan oleh kelompok radikal dan teroris, Polda Jabar meningkatkan pengamanan di seluruh markas komando (mako). Seluruh anggota kepolisian dilengkapi senjata api dan body system demi keselamatan diri.
"Kami akan memperketat pengaman di mako dan petugas di lapangan. Sebab petugas merupakan salah satu target kelompok teroris ini," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus, Rabu (16/8/2017).
Apalagi, ujar Yusri, lima terduga teroris dan anggota jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang diringkus tim Densus 88 dan Polda Jabar mengaku akan meledakan bom kimia di Istana Negara dan Mako Brimob Kelapa Dua, serta mengincar anggota Polri. "Target teror ini diungkapkan kelompok Young cs saat diperiksa petugas Densus 88," ujar Yusril.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo juga mengatakan hal sama. "Pengamanan mako (Polres) menjadi satu pintu dan petugas di lapangan dipersenjatai. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal tak diinginkan. Ancaman bisa terjadi kapan dan di mana saja tidak khusus pada saat 17 Agustus," kata Hendro.
"Kami akan memperketat pengaman di mako dan petugas di lapangan. Sebab petugas merupakan salah satu target kelompok teroris ini," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus, Rabu (16/8/2017).
Apalagi, ujar Yusri, lima terduga teroris dan anggota jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang diringkus tim Densus 88 dan Polda Jabar mengaku akan meledakan bom kimia di Istana Negara dan Mako Brimob Kelapa Dua, serta mengincar anggota Polri. "Target teror ini diungkapkan kelompok Young cs saat diperiksa petugas Densus 88," ujar Yusril.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo juga mengatakan hal sama. "Pengamanan mako (Polres) menjadi satu pintu dan petugas di lapangan dipersenjatai. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal tak diinginkan. Ancaman bisa terjadi kapan dan di mana saja tidak khusus pada saat 17 Agustus," kata Hendro.
(nag)
Explore More