Tak Terima Rumah Keluarga Ditimpa Crane, Andre Mengamuk ke Polisi

Selasa, 01 Agustus 2017 - 18:55 WIB
Tak Terima Rumah Keluarga Ditimpa Crane, Andre Mengamuk ke Polisi
Tak Terima Rumah Keluarga Ditimpa Crane, Andre Mengamuk ke Polisi
A A A
PALEMBANG - Setelah jatuhnya dua crane Light Rail Transit (LRT) menimpa sejumlah rumah warga di Jalan Gubernur HA Bastari, Kelurahan Silaberanti, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), suasana di lokasi kejadian masih memanas, Selasa (1/8/2017).

Petugas Polresta Palembang terpaksa mengamankan seorang dari pihak keluarga korban yang tertimpa crane di jalan hingga merusak dua rumah dan menyebabkan delapan warga luka ringan. Pemuda itu dianggap menjadi provokator. Saat mediasi antara korban dengan pihak PT Waskita, Andre mengamuk karena tidak terima rumah keluarga rusak berat akibat tertimpa crane.

Pemuda itu berteriak, bahkan menantang anggota Satuan Sabhara Polresta Palembang untuk berkelahi dan memaki-maki anggota Sabhara. Tak hanya itu, pria ini bersama anggota keluarga lainnya sempat melarang awak media melakukan peliputan. Bahkan beberapa orang dari mereka menepis kamera wartawan.

Karena tindakannya dinilai meresahkan, Andre terpaksa diamankan. Proses pengamanan tidak mudah lantaran dia terus memberontak diikuti keluarga lainnya. Setelah diberikan penjelasan, barulah dia mau ikut dibawa ke Satreskrim Polresta Palembang.

“Ya, saat kami melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), memang terjadi sedikit kericuhan karena ada debat mulut antara keluarga dan pekerja. Satu orang yang diduga provokator terpaksa kami amankan,” kata Kabag Ops Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede.

Dia menambahkan, untuk sementara belum memperbolehkan keluarga korban masuk ke rumah menyelamatkan barang-barang berharga mereka. Sebab, crane yang jatuh belum sepenuhnya dievakuasi. “Kondisinya masih rentan membuat rumah bakal kembali roboh,” kata Maruly.

Sementara Kapolresta Palembang Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono mengatakan, setelah menerima laporan insiden tersebut, pihaknya langsung meninjau ke lokasi kejadian untuk olah TKP. Insiden itu berlangsung sekitar pukul 02.30 WIB, Selasa (1/8/2017).

“Kami masih melakukan penyelidikan terkait penyebab jatuhnya girder ini. Untuk korban sementara ada tujuh orang yang mengalami luka dan sebagian sudah ada yang pulang. Kami juga memeriksa tiga pegawai LRT yang dimintai keterangan. Nanti jika terbukti ada unsur kelalaian, maka akan kami proses secara hukum,” kata dia.
(mcm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7292 seconds (0.1#10.140)