Tak Hanya Duduki Masjid Al-Aqsa, Pemukim Yahudi Ludahi Umat Kristen di Kota Tua

Kamis, 05 Oktober 2023 - 16:29 WIB
loading...
Tak Hanya Duduki Masjid Al-Aqsa, Pemukim Yahudi Ludahi Umat Kristen di Kota Tua
Jamaah Yahudi berdoa di samping salah satu gerbang kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem Timur yang diduduki. Foto: AP/ Aljazeera
A A A
Para pemukim Yahudi Israel memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur untuk memperingati hari kelima Sukkot. Sejak Ahad lalu, ribuan pemukim telah melakukan tur provokatif ke kompleks masjid menyusul seruan kelompok ultranasionalis Yahudi.

Menurut hukum Yahudi, memasuki bagian mana pun dari kompleks Masjid Al Aqsa, yang juga dikenal sebagai Temple Mount, dilarang bagi orang Yahudi karena sifat suci dari situs tersebut.

Sukkot adalah hari libur selama sepekan yang dimulai pada tanggal 29 September dan akan berlanjut hingga hari Jumat.



Aljazeera melaporkan pemukim Israel menyerbu kompleks tersebut pada hari Rabu secara berkelompok melalui Gerbang al-Mughrabi dekat Tembok Barat dekat Masjid Al-Aqsa dan berusaha untuk melakukan “ritual Talmud”.

Polisi memberlakukan batasan usia dan mencegah pemuda Palestina memasuki masjid, kata saksi mata kepada kantor berita Anadolu.

Tentara Israel memaksa warga Palestina untuk menutup toko mereka di Kota Tua agar ibadah umat Yahudi dapat dilangsungkan. Kantor berita Palestina Wafa melaporkan, pasukan Israel mencegah sejumlah pegawai Wakaf memasuki situs suci Islam itu pada pagi hari.
Tak Hanya Duduki Masjid Al-Aqsa, Pemukim Yahudi Ludahi Umat Kristen di Kota Tua

Penangkapan

Sementara itu, polisi Israel pada hari Rabu menangkap lima orang yang dicurigai meludahi umat Kristen di Kota Tua Yerusalem dan membentuk tim investigasi khusus untuk menangani meningkatnya keluhan mengenai tindakan permusuhan terhadap umat Kristen.

“Sayangnya, kita menyaksikan tindakan kebencian tercela yang terus berlanjut terhadap umat Kristen di Kota Tua Yerusalem, terutama melalui meludahi para ekstremis,” kata Komandan Distrik Yerusalem Doron Turgeman pada hari Rabu.



Tidak ada rincian yang diberikan mengenai identitas orang-orang yang ditangkap.

Anggota komunitas kecil Kristen di wilayah tersebut mengatakan bahwa mereka menghadapi pelecehan dan intimidasi yang semakin meningkat dari kelompok ultranasionalis Yahudi, terutama sejak pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mulai menjabat akhir tahun lalu.

Penangkapan pada hari Rabu terjadi ketika kota tersebut bersiap untuk Pawai Yerusalem tahunan, sebuah acara yang biasanya menarik banyak orang, termasuk ribuan peziarah Kristen.

Adegan meludah tersebut, diungkap seorang reporter di surat kabar Haaretz yang berhaluan kiri Israel, pada hari Senin. Ketika peristiwa itu terjadi, sekelompok peziarah asing memulai prosesi mereka melalui labirin batu kapur di Kota Tua di Yerusalem Timur yang diduduki.

Mengangkat salib kayu raksasa, para pria dan wanita menelusuri rute Kota Tua yang mereka yakini diambil oleh Yesus Kristus sebelum penyalibannya. Sepanjang jalan, orang-orang Yahudi ultra-Ortodoks yang mengenakan jas gelap dan topi hitam bertopi lebar melewati para peziarah melalui gang-gang sempit, sambil memegang daun palem ritual untuk hari raya Yahudi, Sukkot.

Saat mereka lewat, setidaknya tujuh orang Yahudi ultra-Ortodoks meludah ke tanah di samping kelompok tur Kristen tersebut.



Insiden tersebut, yang dikeluhkan oleh komunitas Kristen minoritas di kota tersebut sebagai kejadian terbaru dalam gelombang serangan bermotif agama yang mengkhawatirkan, memicu kemarahan yang jarang terjadi dari Netanyahu dan pejabat senior lainnya pada hari Selasa.

Rob Reynolds dari Al Jazeera, melaporkan dari Kota Tua di Yerusalem Timur yang diduduki, mengatakan bahwa insiden tersebut “terjadi setelah sebuah insiden awal tahun ini, beberapa minggu yang lalu di mana lebih banyak rekaman video menunjukkan orang-orang meludahi beberapa biarawati Ortodoks Yunani di luar sebuah tempat ibadah, gereja.

“Pemerintah Israel termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pejabat lainnya dengan cepat mengutuk insiden meludah tersebut, dengan mengatakan bahwa hal tersebut tidak memiliki tempat di Israel. Namun, tokoh lain dalam gerakan ultranasionalis Israel mengatakan bahwa meludahi orang Kristen adalah tradisi sah Yahudi yang memiliki sejarah panjang,” kata Reynolds.

Sejak pemerintahan paling konservatif Israel berkuasa pada akhir tahun lalu, kekhawatiran meningkat di kalangan para pemimpin agama atas meningkatnya pelecehan terhadap komunitas Kristen.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1339 seconds (0.1#10.140)