Kebal Peluru, Kesaktian Pangeran Diponegoro Sirna karena Tergoda Perempuan

Senin, 02 Oktober 2023 - 11:54 WIB
loading...
Kebal Peluru, Kesaktian Pangeran Diponegoro Sirna karena Tergoda Perempuan
Sosok Pangeran Diponegoro versi AI. Foto/Instagram @ainusantara
A A A
Kisah Pangeran Diponegoro selalu menarik untuk dikulik. Tak hanya tentang semangatnya berjuang melawan Belanda, tapi ilmu atau kekuatan serta kehidupan pribadinya juga cukup banyak jadi sorotan.

Seperti dikisahkan dalam babad Diponegoro, sang pangeran pernah tertembak oleh pasukan Belanda, peluru yang kena dadanya pun pecah berhamburan. Namun demikian, kesaktian ilmunya tersebut belakangan sirna karena berbagai alasan.

"Kisah tertembaknya Pangeran Diponegoro dituliskan dalam babad Diponegoro. Saat itu Pangeran sedang bersama Sentot Alibasyah Prawirodirdjo. Tiba-tiba sebuah tembakan mengenai dadanya, peluru itu pecah berhamburan. Kuda Pangeran Diponegoro lalu berlari menuju tempat lain," ujar Roni Sodewo, satu diantara keturunan Pangeran Diponegoro.

Dikatakannya, Diponegoro pernah tertembak dua kali dalam pertempuran di Gawok pada 15 Oktober 1826. Namun di tubuh Diponegoro tak ditemukan bekas luka tembak.



Buku karya Peter Carey berjudul Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro (1785-1855) menyatakan Belanda tak percaya dengan kekebalan Pangeran Diponegoro.

"Seorang perwira pasukan Belanda dengan P.Diponegoro sedang duduk di tempat penahanannya di Makassar. Saat itu cuaca panas terik, Diponegoro melepas bajunya. Perwira tadi melihat tidak ada bekas luka tembakan di badan Diponegoro,tubuhnya bersih. Dia teringat pembicaraan dengan Jenderal De Kock bahwa tubuh Diponegoro dari besi," tutur Roni.

Dugaan Penyebab Sirnanya Ilmu Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro meninggal pada 8 Januari 1855, Persis saat matahari terbit, pukul 06.30 pagi. Menurut surat keterangan meninggalnya, seperti dikutip Sagimun MD dalam Pahlawan Dipanegara Berjuang (1965), Sang Pangeran meninggal karena “kondisi fisik yang sudah menurun lantaran usia lanjut."

Namun dikisahkan pada buku 'Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro 1785 - 1855' tulisan Peter Carey, karena perempuan membuat Diponegoro pernah mengalami kekalahan perang terbesarnya di Gowok 15 Oktober 1826.

Luka-luka didapatkan Pangeran Diponegoro usai bertempur di Perang Jawa. Konon luka itu didapat Pangeran Diponegoro karena kekebalannya yang hilang usai bersenang-senang dengan seorang perempuan Tionghoa yang menjadi tawanan pasukannya.

Konon saat itu Diponegoro sebelum pertempuran berlangsung, ia tidur dengan seorang perempuan muda asal Tiongkok, yang bukan istri resmi dan bukan pula selir. Perempuan itu adalah tawanan perang di Kedaren, yang kemudian ia jadikan tukang pijatnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.1126 seconds (0.1#10.140)