Seorang Remaja Dikeroyok, Dua Kampung Nyaris Tawuran

Kamis, 15 Juni 2017 - 08:15 WIB
Seorang Remaja Dikeroyok, Dua Kampung Nyaris Tawuran
Seorang Remaja Dikeroyok, Dua Kampung Nyaris Tawuran
A A A
DEMAK - Pertikaian para remaja saat mendaftar sekolah nyaris berakhir menjadi tawuran antarkampung di Demak, Jawa Tengah. Sebelum konflik meluas, para remaja yang siang harinya saling pukul lantas dipertemukan disaksikan tokoh masyarakat dari masing-masing kampung.

Peristiwa itu bermula saat Fajar Nur Rifqi (15), warga Dukuh Logantung, RT 05/01, Kecamatan Kebonagung, Demak, hendak mendaftar ke SMAN 1 Dempet. Setelah parkir, dia mendadak dihadang Komari (15) dan Rifqi Ridiasmara (16), keduanya warga Desa Kedungori, Kecamatan Dempet, Demak.

"Dua pelaku ini bilang jika korban katanya menantang warga Kedungori. Pelaku kemudian juga langsung memukul korban hingga mengakibatkan korban menderita luka robek di kepala bagian belakang sebelah kanan," ujar Kabag Ops Polres Demak, Kompol Sutomo, Kamis (15/6/2017).

Kabar pengeroyokan di area sekolah itu pun dengan cepat menyebar hingga terdengar polisi. Tak ingin konflik antarwarga itu semakin meluas, tokoh-tokoh antardesa diminta bertemu untuk menyelesaikan masalah para remaja yang terlibat.

Disepakati, pertemuan digelar di rumah Kades Kedungori, Sular, seusai Salat Tarawih. Dalam pertemuan itu selain menghadirkan para remaja bertikai beserta keluarganya juga dihadiri masing-masing kades. Sebagai penengah, Bhabinkamtibmas Desa Kedungori, Brigadir Sumarto, turut hadir di lokasi.

"Para remaja yang siangnya terlibat konflik langsung dihadirkan bersama keluarga masing-masing. Para pelaku mengaku bersalah dan minta maaf kepada korban dan keluarganya. Kemudian korban dengan ikhlas memaafkan para pelaku," jelasnya.

Menurut Sutomo, kedua belah pihak sepakat untuk untuk damai dan tidak mempermasalahkan kejadian tersebut. "Mereka juga tidak akan saling menuntut baik materiil atau lainnya. Kedua belah pihak sepakat setelah kejadian ini tidak akan mempermasalahkan kembali dan tidak ada unsur dendam di kemudian hari," pungkasnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4387 seconds (0.1#10.140)