Sumbu Filosofi Yogyakarta Resmi Jadi Warisan Budaya Dunia, Begini Respons Sultan HB X

Selasa, 19 September 2023 - 08:29 WIB
loading...
Sumbu Filosofi Yogyakarta...
Gubernur DIY Sri Sultan HB X bersyukur akhirnya UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai salah satu warisan dunia dari Indonesia. Foto/Dok.Sindonews
A A A
YOGYAKARTA - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) akhirnya menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai salah satu warisan dunia dari Indonesia. Penetapan tersebut dilakukan pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage Committe (WHC) di Riyadh, Arab Saudi.

Dalam sidang tersebut, Sumbu Filosofi Yogyakarta sah diterima sepenuhnya tanpa sanggahan menjadi Warisan Budaya Dunia sesuai dokumen penetapan WHC 2345.COM 8B. 39 tanggal 18 September 2023.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama semua pihak dan merupakan penghargaan atas mahakarya Sri Sultan Hamengku Buwono I, pemrakarsa Sumbu Filosofi yang penuh dengan nilai filosofi yang tinggi.

"Sumbu filosofi wajib dilestarikan dengan segala atribut yang menyertainya," terangnya.



Sri Sultan berharap penetapan ini dapat dijadikan ajang pembelajaran bersama akan nilai-nilai universal yang diperlukan, untuk menciptakan dunia baru yang lebih baik di masa depan.

"Nilai luhur ini dapat menjadi inspirasi dan referensi untuk mewujudkan dunia yang lebih baik," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi menyampaikan tujuan utama penetapan ini bukan semata untuk mendapatkan status Warisan Dunia yamg dianggap banyak negara sangat bergengsi, tetapi lebih didorong untuk melestarikan warisan budaya jati diri Yogyakarta.

"Perjuangan mempertahankan status jauh lebih berat, karena Sumbu Filosofi tidak hanya menjadi milik DIY, Indonesia tapi juga milik dunia. Sehingga komitmen bersama untuk menjaga sesuai standar internasional menjadi sangat penting untuk dipahami," tegas Dian.



Dian berharap penetapan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia ini akan memberikan dorongan semangat bagi seluruh pemangku kepentingan. Tidak hanya di Yogyakarta tetapi juga di seluruh Indonesia, untuk bersama-sama melestarikan warisan budaya dan cagar budaya yang dimiliki.

"Selain itu, diharapkan pula penetapan ini dapat dijadikan ajang pembelajaran serta salah satu referensi dan inspirasi bersama akan nilai-nilai universal yang diperlukan untuk menciptakan dunia yang lebih baik di masa depan," imbuhnya.

Sumbu Filosofi Yogyakarta yang masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO bertajuk lengkap the Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks, diakui sebagai warisan dunia karena dinilai memiliki arti penting secara universal. Konsep tata ruang yang kemudian dikenal sebagai Sumbu Filosofi Yogyakarta ini dicetuskan pertama kali oleh Raja Pertama Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada abad ke-18.

Konsep tata ruang ini dibuat berdasarkan konsepsi Jawa dan berbentuk struktur jalan lurus yang membentang antara Panggung Krapyak di sebelah selatan, Kraton Yogyakarta, dan Tugu Yogyakarta di sebelah utara.

Struktur jalan tersebut berikut beberapa kawasan di sekelilingnya yang penuh simbolisme filosofis merupakan perwujudan falsafah Jawa tentang keberadaan manusia yang meliputi daur hidup manusia (Sangkan Paraning Dumadi), kehidupan harmonis antar manusia dan antara manusia dengan alam (Hamemayu Hayuning Bawana), hubungan antara manusia dan Sang Pencipta serta antara pemimpin dan rakyatnya (Manunggaling Kawula Gusti), serta dunia mikrokosmik dan makrokosmik.

Beragam tradisi dan praktik budaya Jawa, baik dalam pemerintahan, hukum adat, seni, sastra, festival, dan ritual, masih dilakukan di sekitar kawasan Sumbu Filosofi pada khususnya dan di Yogyakarta pada umumnya. Ini juga merupakan bukti akan peradaban Jawa dan tradisi budayanya yang masih terus dilestarikan sampai sekarang.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2991 seconds (0.1#10.140)