Lift di Proyek Harris-Pop Hotel Solo Jatuh, 3 Pekerja Tewas

Jum'at, 21 April 2017 - 20:16 WIB
Lift di Proyek Harris-Pop Hotel Solo Jatuh, 3 Pekerja Tewas
Lift di Proyek Harris-Pop Hotel Solo Jatuh, 3 Pekerja Tewas
A A A
SOLO - Pembangunan Harris dan Pop Hotel di Jalan Slamet Riyadi, Solo memakan korban jiwa. Tiga pekerja proyek tewas setelah alimak atau lift passenger terjun bebas ke bawah, Jumat (21/4/2017) pagi.

Mereka semua tewas seketika di lokasi kejadian dengan luka serius di sejumlah bagian tubuh. Diduga, peristiwa terjadi akibat sling lift mendadak putus.

Ketiga korban tewas adalah Alfa Kristanto (27) warga Losari, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo; Suyatno (35) warga Randusari RT 04 RW 30 Mojosonggo, Jebres, Solo, dan Wahyudi (40) warga Karajan, Weru, Sukoharjo.

Peristiwa berlangsung sekitar pukul 08.55 WIB saat mereka naik lift menuju lantai sepuluh. Salah satu korban, sempat berusaha menyelamatkan diri dengan melompat ke lantai tujuh. Namun korban tetap tewas karena tubuhnya terkena lift dan jatuhnya tak sempurna.

Sedangkan dua korban lainnya ditemukan tewas di bawah. “Sebelumnya kejadian, tidak ada tanda-tanda kerusakan,” ungkap Krismanto, salah satu pekerja, Jumat (21/4/2017).

Sesaat setelah ditemukan tak bernyawa, kondisi para korban sangat mengenaskan karena sejumlah bagian tubuhnya patah.

Ketiga korban lalu dibawa ke rumah sakit Panti Waluyo, Solo guna divisum. Sebelum maut menjemput, mereka akan naik ke lantai sepuluh dengan membawa alat las.

Para korban kala itu memakai lift yang ada di sisi timur bangunan. Para korban sendiri baru bekerja empat pekan di proyek itu.

Kapolsek Laweyan Kompol Santoso mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa itu.

“Saat ini, jenazah ketiga korban sudah diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan,” timpal Santoso. Para korban rata rata mengalami luka di bagian kedua kaki, dan tulang punggung belakang.

Site Manager PT Adi Cipta Cosmas Pulung Pribadi mengaku, ketiga korban merupakan pekerjanya. Mereka bekerja di bagian las dan cat.

Peristiwa maut itu murni kecelakaan kerja. Mereka naik ke lantai atas menggunakan lift tanpa didampingi operator.
“Prosedurnya memang harus melapor ke operator jika akan menggunakan lift,” tandas Pulung Pribadi.

Selain itu, lift pada hari nahas itu sebenarnya sudah tidak boleh dipakai karena esok harinya akan dibongkar. Panel untuk menghidupkan alat kala itu juga dalam kondisi off.

Mengenai penyebabnya, dirinya enggan berspekulasi karena masih dalam penyelidikan Polisi. Proyek pembangunan hotel tetap berlanjut usai terjadinya kecelakaan.

Proyek hotel sepuluh lantai itu sebenarnya sudah sampai tahap finishing. Sedangkan struktur bangunan sudah selesai dikerjakan PT Adhi Karya.

Menurut Dodi, salah satu kerabat korban Alfa mengaku, pihak keluarga tidak punya firasat apa pun. Korban selama ini menjadi tulang punggung keluarga. Sehingga peristiwa itu sangat mengagetkan.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0680 seconds (0.1#10.140)