30 Tahun Jadi Tukang Jagal, Parang Mendadak Tumpul saat Sembelih Kurban

Jum'at, 31 Juli 2020 - 13:46 WIB
loading...
30 Tahun Jadi Tukang Jagal, Parang Mendadak Tumpul saat Sembelih Kurban
30 Tahun Jadi Tukang Jagal, Parang Mendadak Tumpul saat Sembelih Kurban. Foto/SINDOnews/Taufik Bud
A A A
SEMARANG - Nur Khozin (62), puluhan tahun menjadi tukang jagal hewan kurban. Warga Banyumanik Semarang, Jateng ini memiliki pengalaman unik.

Pisau parang yang dipersiapkan dan telah diasah hingga tajam, seolah tumpul saat menyembelih hewan kurban di Mako Brimob Polda Jateng, Srondol Semarang.

Meski tak lagi muda, namun kakek Khozin masih terlihat tangkas saat menyembelih sapi kurban milik Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi.

Sapi jenis limousin berukuran sangat besar itu, dalam hitungan singkat berhasil disembelih. Sementara tujuh orang dewasa harus berjuang keras memegangi sapi agar tak memberontak.

Meski keempat kaki sapi telah diikat tali dan kepala ditindih, namun sapi masih berusaha memberontak. Seorang warga bergegas menutup leher itu dengan karung plastik agar tak menyembur jauh.

Beberapa saat, sejumlah orang masih berusaha menekan tubuh sapi yang semakin terlihat melemah. Setelah dipastikan urat nadi terputus, kakek Khozin segera berlalu mencari air untuk membersihkan sisa semburan darah.

Kakek Khozin mengaku sudah lebih dari 30 tahun menjadi tukang jagal. Dia mengaku memiliki pengalaman yang tak biasa, selama menjadi tukang jagal. Sembari mengelap parang, dia bercerita tentang peristiwa aneh saat menyembelih sapi kurban.

“Saat itu, pisau (parang) ini sudah siap untuk menyembelih. Sudah ada di leher sapi kurban. Tapi enggak mempan, seperti kena seng saja. Tapi tidak bisa menyembelih. Padahal sebelumnya sudah dipastikan telah diasah hingga sangat tajam,” kata Khozin, Jumat (31/7/2020).

Sebagai orang yang sudah berpengalaman di dunia jagal, dia pun mendeteksi lingkungan sekitar. Menurutnya, terdapat orang dengan ilmu khusus yang turut memegangi sapi kurban kala itu.
Setelah orang tersebut diminta mundur, sapi bisa disembelih dengan mudah tanpa halangan. “Atas izin Allah SWT, akhirnya sapi bisa disembelih,” singkatnya.

Setiap Lebaran Idul Adha, Nur Khozin bisa menyembelih belasan hingga puluhan hewan kurban, sapi maupun kambing. (Baca juga: Salat Idul Adha di 3 Masjid Besar Semarang, Begini Suasananya)

Profesi ini tak mudah dilakukan oleh sembarang orang, karena harus memiliki keteguhan hati, terlebih ketika pisau parang mulai menggorok leher hewan kurban. (Baca juga: Idul Adha, Momentum Bupati Wihaji Sosialisikan Zero COVID-19)

“Ya modalnya harus tegel (teguh hati), karena kalau menyembelih itu kan akan melihat darah. Padahal kalau sudah seperti itu tidak mungkin mundur, harus diselesaikan (menyembelih), agar tak menyakiti hewan itu,” tandasnya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1958 seconds (0.1#10.140)