Ngeri! Guru Ngaji Bersimbah Darah Dibacok saat Lomba Baca Al-Qur'an, Ini Pemicunya
loading...
A
A
A
BATAM - Seorang guru ngaji di Kota Batam, Syarif terluka bersimbah darah usai dibacok oleh tetangganya sendiri, Refiandi. Peristiwa pembacokan yang terjadi saat lomba mengaji tersebut, membuat gempar warga di Kampung Belian, Kota Batam.
Syarif yang sehari-hari menjadi guru sekolah dasar, dan pemilik pemilik pondok pesantren serta Rumah Tahfiz Al Aulia Salsabilla di Kampung Belian, Kota Batam, harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka parah akibat pembacokan itu.
Kapolsek Batam Kota, AKP Betty Novia mengatakan, peristiwa pembacokan tersebut terjadi pada Minggu (28/8/2023) pagi, saat digelar lomba membaca Al-Qur'an dan Sholawat. "Pemicunya karena tersangka emosi pengeras suara tempat mengaji itu menggangu istrinya yang sedang sakit," ungkapnya.
Betty menyebut, saat pembacokan terjadi, selain digelar lomba membaca Al-Qur'an dan Sholawat, di pondok pesantren itu juga tengah berlangsung kuliah subuh yang diikuti sekitar 70 anak santri. Rangkaian kegiatan tersebut, menggunakan pengeras suara yang membuat pelaku emosi.
Pelaku yang sudah emosi, sempat melempar atap rumah korban dengan menggunakan batu. Tetapi karena merasa tidak diindahkan, akhirnya pelaku mendatangi rumah korban. Sempat terjadi pertengkaran antara pelaku dengan korban, lalu pelaku pulang mengambil parang.
"Pelaku kembali ke rumah korban, dan melihat korban berada di samping rumah. Pelaku langsung mendatangi korban dan membacoknya berulang kali. Akibatnya, korban mengalami luka parah di kepala, pipi, bahu, dan tangan," tutur Betty.
Dihadapan penyidik polisi, Refiandi mengaku saat kejadian dalam kondisi tidak baik-baik saja, karena sedang ada masalah dalam rumahnya, dan pengeras suara tersebut semakin membuatnya marah. Kini tersangka ditahan di Polsek Batam Kota, untuk menjalani pemeriksaan.
Lihat Juga: Pembacokan Saksi Paslon Pilkada Sampang, Kapolda: Semua Pelaku Akan Dikejar Sampai Dapat!
Syarif yang sehari-hari menjadi guru sekolah dasar, dan pemilik pemilik pondok pesantren serta Rumah Tahfiz Al Aulia Salsabilla di Kampung Belian, Kota Batam, harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka parah akibat pembacokan itu.
Kapolsek Batam Kota, AKP Betty Novia mengatakan, peristiwa pembacokan tersebut terjadi pada Minggu (28/8/2023) pagi, saat digelar lomba membaca Al-Qur'an dan Sholawat. "Pemicunya karena tersangka emosi pengeras suara tempat mengaji itu menggangu istrinya yang sedang sakit," ungkapnya.
Betty menyebut, saat pembacokan terjadi, selain digelar lomba membaca Al-Qur'an dan Sholawat, di pondok pesantren itu juga tengah berlangsung kuliah subuh yang diikuti sekitar 70 anak santri. Rangkaian kegiatan tersebut, menggunakan pengeras suara yang membuat pelaku emosi.
Pelaku yang sudah emosi, sempat melempar atap rumah korban dengan menggunakan batu. Tetapi karena merasa tidak diindahkan, akhirnya pelaku mendatangi rumah korban. Sempat terjadi pertengkaran antara pelaku dengan korban, lalu pelaku pulang mengambil parang.
"Pelaku kembali ke rumah korban, dan melihat korban berada di samping rumah. Pelaku langsung mendatangi korban dan membacoknya berulang kali. Akibatnya, korban mengalami luka parah di kepala, pipi, bahu, dan tangan," tutur Betty.
Dihadapan penyidik polisi, Refiandi mengaku saat kejadian dalam kondisi tidak baik-baik saja, karena sedang ada masalah dalam rumahnya, dan pengeras suara tersebut semakin membuatnya marah. Kini tersangka ditahan di Polsek Batam Kota, untuk menjalani pemeriksaan.
Lihat Juga: Pembacokan Saksi Paslon Pilkada Sampang, Kapolda: Semua Pelaku Akan Dikejar Sampai Dapat!
(eyt)