Gandeng Pegiat Lingkungan, Pelaku Wisata Bersihkan Sampah Plastik di Labuan Bajo
loading...
A
A
A
LABUAN BAJO - Pegiat lingkungan kembali menggelar Beach Clean-Up di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bersih Labuan Bajo ini mengajak masyarakat dan pelaku industri pariwisata setempat.
Kegiatan Beach Clean-Up kedua ini diinisiasi Resort Ta’aktana Resort & Spa bersama masyarakat ini berkolaborasi membangun ekosistem pengolaan sampah yang terintegrasi dan berkelanjutan di Labuan Bajo.
Acara dibuka dengan seremonial penanaman Walisongo (Schefflera Arboricola) di area resort, dengan menggunakan Pot Solinatra dibuat dari material ramah lingkungan dapat terurai sepenuhnya secara alami hasil kolaborasi ATMI bersama Solinatra UK dan Belanda.
Pembersihan sampah selanjutnya dilaksanakan tidak hanya di area pesisir Pantai Wae Rana saja, tapi juga pada permukaan dan dasar laut mengumpulkan sampah serti botol dan kanting plastic, kemasan makanan, kayu olahan, dan lainnya.
General Manager Ta’aktana Resort & Spa Sabreena Jacob mengapresiasi seluruh relawan yang begitu bersemangat untuk menjaga laut dan lingkungan di Labuan Bajo agar dapat dinikmati juga generasi selanjutnya.
”Kami berkomitmen untuk menjalankan operasional resort kami dengan metode yang tepat dan berkelanjutan, baik untuk lingkungan kami maupun masyarakat di sekitar,” kata Sabreena dalam keterangannya, Senin (28/8/2023).
”Inisiatif kami adalah dengan menghasilkan air minum secara mandiri dan mendistribusikannya dalam botol kaca ke seluruh arearesort, menggantikan botol plastik, sebab jumlah plastik yang kita semua konsumsi saat ini benar-benar tidak dapat dipercaya,” paparnya.
Komunitas Penyelam Labuan Bajo Rizal mengatakan, kegiatan bersih-bersih sangat penting dilakukan oleh semua kalangan.”Sangat penting bergantengan tangan, mengatasi permasalahan sampah di Kawasan Labuan Bajo ini,” katanya.
Menurut dia, edukasi terkait penanganan sampah bagi pelaku industri pariwisata dan masyarakat di Labuan Bajo juga sangat penting.
Antara lain untuk mengurangi atau menghindaripenggunaan styrofoam dan plastik sekali pakai, serta pentingnya memilah, mendaur-ulang, serta membuang sampah pada tempatnya.
Perwakilan Politeknik ElBaji Coommodus Septian menambahkan bahwa pada program studi Eco Wisata, penting untuk menekankan mengenai CHSE dan Waste Management pada para mahasiswa yang ke depannya akan menjadi pelaku industri pariwisata.
Kegiatan Beach Clean-Up kedua ini diinisiasi Resort Ta’aktana Resort & Spa bersama masyarakat ini berkolaborasi membangun ekosistem pengolaan sampah yang terintegrasi dan berkelanjutan di Labuan Bajo.
Acara dibuka dengan seremonial penanaman Walisongo (Schefflera Arboricola) di area resort, dengan menggunakan Pot Solinatra dibuat dari material ramah lingkungan dapat terurai sepenuhnya secara alami hasil kolaborasi ATMI bersama Solinatra UK dan Belanda.
Pembersihan sampah selanjutnya dilaksanakan tidak hanya di area pesisir Pantai Wae Rana saja, tapi juga pada permukaan dan dasar laut mengumpulkan sampah serti botol dan kanting plastic, kemasan makanan, kayu olahan, dan lainnya.
General Manager Ta’aktana Resort & Spa Sabreena Jacob mengapresiasi seluruh relawan yang begitu bersemangat untuk menjaga laut dan lingkungan di Labuan Bajo agar dapat dinikmati juga generasi selanjutnya.
”Kami berkomitmen untuk menjalankan operasional resort kami dengan metode yang tepat dan berkelanjutan, baik untuk lingkungan kami maupun masyarakat di sekitar,” kata Sabreena dalam keterangannya, Senin (28/8/2023).
”Inisiatif kami adalah dengan menghasilkan air minum secara mandiri dan mendistribusikannya dalam botol kaca ke seluruh arearesort, menggantikan botol plastik, sebab jumlah plastik yang kita semua konsumsi saat ini benar-benar tidak dapat dipercaya,” paparnya.
Komunitas Penyelam Labuan Bajo Rizal mengatakan, kegiatan bersih-bersih sangat penting dilakukan oleh semua kalangan.”Sangat penting bergantengan tangan, mengatasi permasalahan sampah di Kawasan Labuan Bajo ini,” katanya.
Menurut dia, edukasi terkait penanganan sampah bagi pelaku industri pariwisata dan masyarakat di Labuan Bajo juga sangat penting.
Antara lain untuk mengurangi atau menghindaripenggunaan styrofoam dan plastik sekali pakai, serta pentingnya memilah, mendaur-ulang, serta membuang sampah pada tempatnya.
Perwakilan Politeknik ElBaji Coommodus Septian menambahkan bahwa pada program studi Eco Wisata, penting untuk menekankan mengenai CHSE dan Waste Management pada para mahasiswa yang ke depannya akan menjadi pelaku industri pariwisata.
(ams)