Pasar Raya Kota Padang Sepi, Pemkot Tuai Kritik
loading...
A
A
A
PADANG - Kondisi lantai dua Pasar Raya Kota Padang yang sepi mendapatkan kritik dari masyarakat. Salah satunya datang dari Zulkifli, Ketua LSM Warga Padang Cinta Damai (WPCD) yang menganggap Wali Kota Padang, Mahyeldi tak becus mengelola pasar.
Kondisi Gedung Pasar Raya Kota Padang yang sepi, Tak terlihat aktivitas jual beli yang seharusnya terjadi membuat Zulkifli prihatin. Apalagi kondisi sepi Pasar Raya berbanding terbalik dengan situasi di luar pasar yang ramai pedagang berjualan.
“Kita sebagai masyarakat kota padang sangat prihatin dengan pasar raya karena membangun pasar raya menggunakan biaya yang besar, bangunannya sangat bagus, namun dalam pengelolaannya tak becus,” ujar Zulkifli di Padang, Selasa (28/7/2020).
“Di lantai dua kosong semuanya. Sementara badan jalan untuk mobilitas orang ke pasar malah penuh orang berdagang,” tambah Zulkifli.
Menurut Zulkifli yang juga ketua Komite Peduli Bencana (KPB) Kota Padang, Wali Kota harus dapat mencari cara agar para pedagang mau dipindahkan ke dalam gedung dari jalan. Sehingga jalan dapat digunakan sebagaimana mestinya untuk pejalan kaki.
“Seharusnya wali kota punya kebijakan agar pedagang pindah ke atas. Jalan untuk masyarakat yang berjalan kaki. Padahal Kalau sayur di atas semua, pasti masyarakat ke situ semua, tapi ini enggak,” ujar Zulkifli. (Baca: Kompak di Dunia Hitam, Suami Istri di Batanghari Ini Jual Sabu)
Zulkifli menampik jika biaya sewa yang membuat pedagang enggan mengisi Pasar Raya. Menurutnya para pedagang tak ada yang mengeluh mengenai biaya sewa. Jika memang biaya dirasa mahal, hal itu dapat didiskusikan dengan pedagang.
"Pedagang tidak ada yang mengeluh mengenai biaya sewa. Kalau masalahnya soal biaya sewa, itu bisa dinegosiasi. taruh lah perwakilan pedagang dengan pemerintan nanti bisa dibicarakan," tutup Zulkifli.
Lihat Juga: 2 Pria Penyebar Video Syur Mirip Anak David Naif Ditangkap, Salah Satunya Penjaga WC Umum
Kondisi Gedung Pasar Raya Kota Padang yang sepi, Tak terlihat aktivitas jual beli yang seharusnya terjadi membuat Zulkifli prihatin. Apalagi kondisi sepi Pasar Raya berbanding terbalik dengan situasi di luar pasar yang ramai pedagang berjualan.
“Kita sebagai masyarakat kota padang sangat prihatin dengan pasar raya karena membangun pasar raya menggunakan biaya yang besar, bangunannya sangat bagus, namun dalam pengelolaannya tak becus,” ujar Zulkifli di Padang, Selasa (28/7/2020).
“Di lantai dua kosong semuanya. Sementara badan jalan untuk mobilitas orang ke pasar malah penuh orang berdagang,” tambah Zulkifli.
Menurut Zulkifli yang juga ketua Komite Peduli Bencana (KPB) Kota Padang, Wali Kota harus dapat mencari cara agar para pedagang mau dipindahkan ke dalam gedung dari jalan. Sehingga jalan dapat digunakan sebagaimana mestinya untuk pejalan kaki.
“Seharusnya wali kota punya kebijakan agar pedagang pindah ke atas. Jalan untuk masyarakat yang berjalan kaki. Padahal Kalau sayur di atas semua, pasti masyarakat ke situ semua, tapi ini enggak,” ujar Zulkifli. (Baca: Kompak di Dunia Hitam, Suami Istri di Batanghari Ini Jual Sabu)
Zulkifli menampik jika biaya sewa yang membuat pedagang enggan mengisi Pasar Raya. Menurutnya para pedagang tak ada yang mengeluh mengenai biaya sewa. Jika memang biaya dirasa mahal, hal itu dapat didiskusikan dengan pedagang.
"Pedagang tidak ada yang mengeluh mengenai biaya sewa. Kalau masalahnya soal biaya sewa, itu bisa dinegosiasi. taruh lah perwakilan pedagang dengan pemerintan nanti bisa dibicarakan," tutup Zulkifli.
Lihat Juga: 2 Pria Penyebar Video Syur Mirip Anak David Naif Ditangkap, Salah Satunya Penjaga WC Umum
(nag)