Dua Orang Meninggal Akibat HIV/AIDS di Pangandaran

Kamis, 23 Februari 2017 - 14:57 WIB
Dua Orang Meninggal Akibat HIV/AIDS di Pangandaran
Dua Orang Meninggal Akibat HIV/AIDS di Pangandaran
A A A
PANGANDARAN - Yayasan Matahati Pangandaran yang eksis mengkampanyekan bahaya penularan HIV/AIDS menemukan 2 kasus penderita HIV/AIDS yang meninggal dunia.

Program Manager Yayasan Mata Hati Pangadaran Agus Abdullah mengatakan, ke-2 penderita HIV/AIDS yang meninggal tersebut di luar yang mendapatkan pendampingan dari Matahati Pangandaran.

"Selain ditemukanya dua orang yang meninggal lantaran menderita HIV/AIDS kami juga menemukan 2 kasus baru setelah menggelar VCT kepada seribu peserta di lapangan Beach Strip Susi Air beberapa waktu lalu," kata Agus.

Agus menambahkan, dengan ditemukannya 2 penderita hasil VCT tersebut saat ini jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Pangandaran pada tahun 2017 menjadi 19 orang.

"Saat digelar acara kampanye tersebut hampir seribu orang yang beresiko tinggi tertular HIV/AIDS," tambahnya.

Menurut Agus, setelah ditemukan 2 kasus baru tersebut, pihaknya berusaha melakukan pendampingan dan mendorong agar penderita segera melakukan pengobatan.

"Gejala HIV/AIDS akan terdeteksi 3 bulan setelah tertular, kemungkinan akan bertambah karena pada saat tes virus tersebut belum terdeteksi," papar Agus.

Untuk memutus mata rantai penulara HIV/AIDS pihaknya dengan para relawan akan terus melakukan tes kepada masyarakat terutama ibu hamil.

Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran Yadi Sukmayadi mengatakan, 2 orang yang meninggal tersebut karena telat mendapatkan penanganan.

"Ketahuanya pada saat sebelum mereka meninggal setelah dites ternyata positif tapi sudah tidak tertolong," kata Yadi.

Untuk 2 kasus baru HIV/AIDS hasil pemeriksaan VCT akan ditangai di Rumah Sakit Kota Banjar karena Puskesmas Parigi yang ditunjuk menjadi tempat untuk pengobatan dan VCT izinya belum keluar dari provinsi sehingga tidak bisa mengambil obat ke Provinsi.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6736 seconds (0.1#10.140)