Kubu Imam-Fadli Klaim Temukan DPT Fiktif

Kamis, 23 Februari 2017 - 14:50 WIB
Kubu Imam-Fadli Klaim Temukan DPT Fiktif
Kubu Imam-Fadli Klaim Temukan DPT Fiktif
A A A
YOGYAKARTA - Tensi politik Pilkada Kota Yogyakarta 2017 belum juga mereda. Kubu pasangan calon nomor urut 1, Imam Priyono-Achmad Fadli, mengklaim menemukan Daftar Pemilih Tetap (DPT) fiktif.

Atas temuan tersebut, Ketua Tim Pemenangan Imam-Fadli, Danang Rudiyatmoko menduga ada upaya sistematis merancang pemilih siluman melalui penyusunan daftar pemilih yang masih mencantumkan orang yang meninggal dunia.

"Ada fakta 460 orang meninggal masih masuk DPT, siapa yang menggunakan hak pilihnya, mana C6 pemilih yang meninggal. Artinya ada DPT fiktif," kata Danang, Kamis (23/2/2017).

Dia pun juga mempertanyakan siapa saja yang menggunakan hak pilih berbekal 1.030 surat keterangan yang diterbitkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Yogyakarta.

Danang juga mencatat masih ada 1.146 orang yang sudah mutasi kependudukan ke luar kota namun masih masuk DPT.

"Inilah yang di hari pertama proses rekapitulasi di kantor KPU kemarin kami ngotot menanyakan dokumentasi serah-terima C6 (undangan memilih). Khususnya bagi DPPH (daftar pemilih pindahan) dan DPTB (daftar pemilih tambahan) yang ternyata KPU tak memilikinya," tandasnya.

Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto turut angkat bicara terkait polemik Pilkada Kota Yogyakarta 2017. Menurutnya, masalah DPT perlu jadi perhatian bersama karena jangan sampai hak warga negara untuk memilih dihilangkan begitu saja secara inkonstitusional.

"Orang yang sudah meninggal tapi tetap mendapatkan undangan memilih, ini juga jadi pertanyaan besar siapa yang menggunakan hak pilihnya," timpalnya.

Eko juga menyoroti banyaknya surat suara tidak sah yang mencapai 14.000 lebih. Dia pun tak menepis banyaknya suara tidak membawa banyak dugaan terjadinya kecurangan, kejanggalan, atau ada upaya sistematis menghilangkan hak pilih seseorang.

"Terbukti dalam rekapitulasi PPK di Umbulharjo dan PPK Kotagede, setelah diperiksa, suara tidak sah ternyata sah," ujar politisi PDIP itu.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4882 seconds (0.1#10.140)