Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia, Dokter Ingatkan Polusi Picu Kanker Paru-paru

Jum'at, 11 Agustus 2023 - 15:50 WIB
loading...
Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia, Dokter Ingatkan Polusi Picu Kanker Paru-paru
Berdasarkan data AQI US, kualitas udara Jakarta terburuk kedua di dunia imbas polusi yang meningkat. Kondisi ini bisa menyebabkan kanker paru-paru. Foto/Isra Triansyah
A A A
JAKARTA - Berdasarkan data AQI US, kualitas udara Jakarta terburuk kedua di dunia imbas polusi yang meningkat. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah kesehatan, salah satunya kanker paru-paru .

Direktur Pusat Kanker Nasional Rumah Sakit Dharmais R. Soeko Werdy Nindito mengatakan polusi udara menjadi salah satu penyebab seseorang mengidap kanker paru-paru .

"Penyebab kanker itu diduga banyak faktor, faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup. Tingkat polusi itu sedikit banyak juga bisa menjadi faktor pencetus kanker sebenarnya," kata Soeko di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (11/8/2023).

Meski demikian, Soeko menjelaskan bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait hubungan polusi udara dan kanker. Sebab, tidak seorang orang bisa mengidap penyakit ini di lingkungan yang sama.



"Itu yang harus diteliti lebih dalam, untuk membuktikan bahwa tingkat polusi itu langsung berdampak pada kanker," jelasnya.

Selain polusi udara, Soeko mengungkapkan bahwa kanker juga bisa disebabkan karena faktor lainnya. Salah satunya gaya hidup tidak sehat seperti merokok.

Di sisi lain, asap yang dihasilkan dari rokok, disebut Soeko juga termasuk ke dalam kategori polusi. Hal ini juga sama bahayanya untuk kesehatan, termasuk mereka yang tidak merokok atau perkok pasif.

"Polusi udara yang paling dekat, itu polusi asap rokok, itu yang paling dekat. Jadi jangan nyalah-nyalahin di lingkungan. Ya kita perbaiki, jangan merokok," tandasnya.

Baca Juga: Polusi Udara di Jakarta Jadi Tantangan bagi Penderita Asma
(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1597 seconds (0.1#10.140)