Begini Sepak Terjang Pecatan Polisi yang Jadi Bandar Narkoba

Senin, 09 Januari 2017 - 16:26 WIB
Begini Sepak Terjang Pecatan Polisi yang Jadi Bandar Narkoba
Begini Sepak Terjang Pecatan Polisi yang Jadi Bandar Narkoba
A A A
PEKANBARU - Satriandi (29) ditangkap polisi karena terlibat pembunuhan warga Pekanbaru bernam Jodi Setiawan. Di Pekanbaru, Satriandi yang merupakan pecatan anggota Polri ini terkenal sebagai bandar narkoba.

Satriandi dipecat pada tahun 2014 sebagai anggota Polres Rohil, Riau karena terlibat jaringan narkobaa. Usai dipecat, ternyata Satriandi tidak bertobat dan kembali menjalankan bisnisnya.

Pada 1 Mei 2015, Satrian disergap tim Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru di kamar 801 hotel Aryaduta Pekanbaru.

Namun saat penyergapan itu Satriandi melakukan perlawanan dengan berusaha menahan pintu yang didobrak petugas.

Upaya Satriandi gagal, pintu dapat di buka. Tanpa diduga, tiba tiba Satriandi berlari ke jendela dan melompat dari lantai 8 kamar hotelnya.

Beruntung nyawanya masih tertolong. Namun akibat aksi nekatnya dia mengalami patah tulang. Saat ini dia harus berjalan dengan pakai tongkat.

Dalam penyergapan itu polisi menyita barang bukti puluhan ekstasi dan beberapa paket sabu.

Namun sayang, usai penyergapan itu, kasusnya mandek di penyidik Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru. Ini karena tersangka punyak 'kartu sakti' alias surat keterangan gila yang dikeluarkan pihak Rumah Sakit Jiwa Pekanbaru.

Tidak berapa setelah itu, Satriandi dikabarkan kembali berbisnis narkoba. Polisi kembali mengerebek kediaman Satriandi di Pekanbaru. Saat pengerebekan itu polisi hanya menemukan ratasan plastik pembukus sabu.

"Saya juga heran kenapa tersangka itu tidak diproses. Memang ada surat dari rumah sakit jiwa tersangka itu dinyatakan mengalami depresi berat. Tapi seharusnya itu di cek lagi oleh penyidik. Kalau dia gila, kok bisa menembak dan berbisnis narkoba dan melarikan diri. Saya perintahkan selain kasus pembunuhan, kasus lamanya harus dibuka kembali,"ungkap Kapolda Riau Irjen Zulkarnain Senin (9/1/2017).

Sekadar diketahui, pada Minggu 8 Januari 2017 dini hari terjadi penembakan di Jalan Hasanuddin Pekanbaru.

Korban yang merupakan warga Kecamatan Senapelan, Pekanbaru, tewas dengan luka tembak di tubuhnya. Jodi merupakan kaki tangan Satriandi dalam kasus narkoba.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.1662 seconds (0.1#10.140)