Kisah Pidato Heroik Bung Tomo Memompa Semangat Arek-arek Malang di Stadion Gajayana

Kamis, 03 Agustus 2023 - 12:29 WIB
loading...
Kisah Pidato Heroik...
Stadion Gajayana di Jalan Semeru Kota Malang, Jawa Timur yang pernah dipakai Bung Karno melakukan pidato heroik menyemangati arek-arek Malang. Foto/MPI/Avirista Midaada
A A A
MALANG - Stadion Gajayana Kota Malang memiliki sejarah dalam perjalanan kemerdekaan di Indonesia. Di stadion yang berada di Jalan Semeru Kota Malang, Jawa Timur ini peristiwa sejarah mempertahankan kemerdekaan Indonesia terjadi.

Pegiat sejarah Museum Reenactor Ngalam, Eko Irawan menyatakan, beberapa peristiwa penting mulai penyerahan kedudukan dari Belanda ke Jepang saat masa peralihan pada 7 Maret 1942.



Penyerahan kekuasaan di Malang dari Belanda ke Jepang dilakukan di Stadion Gajayana ini.

"Jadi saat Belanda menyerah dan harus menyerahkan wilayah kekuasaannya termasuk di Malang. Peristiwa ini terjadi di tanggal 7 Maret 1942," kata Eko Irawan, Kamis (3/8/2023).

Selain peristiwa di masa penjajahan, Stadion Gajayana Malang ini menjadi saksi perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari Agresi Militer I Belanda dan tentara Sekutu.

Salah satu hal yang ikonik dan diingatnya, yakni kehadiran orator ulung Bung Tomo yang kerap kali memimpin dan memompa semangat arek-arek Malang berjuang mempertahankan kemerdekaan.



"Pada masa revolusi digunakan Bung Tomo kerap memompa semangat memberikan pidato di Stadion Gajayana ini. Beliau memompa semangat perjuangan para pejuang. Makanya kenapa Bung Tomo itu kan ada rumah di Malang, di Jalan Ijen. Jadi beliau sering jalan dari rumahnya ke Stadion Gajayana untuk memimpin pasukan perjuangan," terang dia.

Usaha perlawanan dari arek-arek Malang ini pun akhirnya membuahkan hasil. Perjuangan tak kenal lelah dengan menjadikan Stadion Gajayana sebagai markas militer para pejuang mempertahankan kemerdekaan, berbuah pengakuan kedaulatan Belanda dan tentara sekutu, yang lantas menyerahkan kekuasannya ke Kolonel Sungkono selaku Gubernur Militer Jawa Timur.

"Di Stadion Gajayana ini pula para tentara Belanda dan sekutu yang dikomandoi oleh Komandan KNIL Jawa Timur Jenderal Mayor JA Scheffelaar di 6 April 1950 (menyerahkan kekuasaan)," ungkap pria pengelola Museum Reenactor Ngalam ini.

Setelah penyerahan dan pengakuan kekuasaan oleh tentara Belanda ke pemerintah Jawa Timur, seluruh pasukan Belanda dan sekutu akhirnya ditarik secara bertahap. Adapun tanggung jawab keamanan semuanya diserahkan kepada Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat (APRIS) yang beranggotakan TNI.

Di Stadion Gajayana ini pula personel TNI terjadi peleburan pasukan Brigade IV Malang sesaat setelah penyerahan kedaulatan wilayah Malang raya kembali ke militer Indonesia.

"Jadi ada andil perjuangan Bung Tomo di Stadion Gajayana ini, bagaimana pidatonya beliau yang begitu heroik bisa menggetarkan para pejuang untuk terus berjuang melawan Belanda, yang bakal datang menjajah lagi meski Indonesia telah menyatakan merdeka," pungkasnya.

Kini Stadion Gajayana Malang bakal direnovasi usai diajukan Arema FC untuk homebase atau kandang di Liga 1 musim 2023-2024.

Stadion Gajayana Malang bakal menjadi program prioritas renovasi stadion dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Rencana itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Baihaqi. Renovasi stadion dianggarkan menelan biaya Rp200 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2897 seconds (0.1#10.140)