Kisah Pidato Heroik Bung Tomo Memompa Semangat Arek-arek Malang di Stadion Gajayana
loading...
A
A
A
MALANG - Stadion Gajayana Kota Malang memiliki sejarah dalam perjalanan kemerdekaan di Indonesia. Di stadion yang berada di Jalan Semeru Kota Malang, Jawa Timur ini peristiwa sejarah mempertahankan kemerdekaan Indonesia terjadi.
Pegiat sejarah Museum Reenactor Ngalam, Eko Irawan menyatakan, beberapa peristiwa penting mulai penyerahan kedudukan dari Belanda ke Jepang saat masa peralihan pada 7 Maret 1942.
Penyerahan kekuasaan di Malang dari Belanda ke Jepang dilakukan di Stadion Gajayana ini.
"Jadi saat Belanda menyerah dan harus menyerahkan wilayah kekuasaannya termasuk di Malang. Peristiwa ini terjadi di tanggal 7 Maret 1942," kata Eko Irawan, Kamis (3/8/2023).
Selain peristiwa di masa penjajahan, Stadion Gajayana Malang ini menjadi saksi perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari Agresi Militer I Belanda dan tentara Sekutu.
Salah satu hal yang ikonik dan diingatnya, yakni kehadiran orator ulung Bung Tomo yang kerap kali memimpin dan memompa semangat arek-arek Malang berjuang mempertahankan kemerdekaan.
"Pada masa revolusi digunakan Bung Tomo kerap memompa semangat memberikan pidato di Stadion Gajayana ini. Beliau memompa semangat perjuangan para pejuang. Makanya kenapa Bung Tomo itu kan ada rumah di Malang, di Jalan Ijen. Jadi beliau sering jalan dari rumahnya ke Stadion Gajayana untuk memimpin pasukan perjuangan," terang dia.
Usaha perlawanan dari arek-arek Malang ini pun akhirnya membuahkan hasil. Perjuangan tak kenal lelah dengan menjadikan Stadion Gajayana sebagai markas militer para pejuang mempertahankan kemerdekaan, berbuah pengakuan kedaulatan Belanda dan tentara sekutu, yang lantas menyerahkan kekuasannya ke Kolonel Sungkono selaku Gubernur Militer Jawa Timur.
Pegiat sejarah Museum Reenactor Ngalam, Eko Irawan menyatakan, beberapa peristiwa penting mulai penyerahan kedudukan dari Belanda ke Jepang saat masa peralihan pada 7 Maret 1942.
Baca Juga
Penyerahan kekuasaan di Malang dari Belanda ke Jepang dilakukan di Stadion Gajayana ini.
"Jadi saat Belanda menyerah dan harus menyerahkan wilayah kekuasaannya termasuk di Malang. Peristiwa ini terjadi di tanggal 7 Maret 1942," kata Eko Irawan, Kamis (3/8/2023).
Selain peristiwa di masa penjajahan, Stadion Gajayana Malang ini menjadi saksi perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari Agresi Militer I Belanda dan tentara Sekutu.
Salah satu hal yang ikonik dan diingatnya, yakni kehadiran orator ulung Bung Tomo yang kerap kali memimpin dan memompa semangat arek-arek Malang berjuang mempertahankan kemerdekaan.
"Pada masa revolusi digunakan Bung Tomo kerap memompa semangat memberikan pidato di Stadion Gajayana ini. Beliau memompa semangat perjuangan para pejuang. Makanya kenapa Bung Tomo itu kan ada rumah di Malang, di Jalan Ijen. Jadi beliau sering jalan dari rumahnya ke Stadion Gajayana untuk memimpin pasukan perjuangan," terang dia.
Usaha perlawanan dari arek-arek Malang ini pun akhirnya membuahkan hasil. Perjuangan tak kenal lelah dengan menjadikan Stadion Gajayana sebagai markas militer para pejuang mempertahankan kemerdekaan, berbuah pengakuan kedaulatan Belanda dan tentara sekutu, yang lantas menyerahkan kekuasannya ke Kolonel Sungkono selaku Gubernur Militer Jawa Timur.