Bikin Bangga! Anak Buruh Harian Lepas di Pemalang Lulus Masuk Bintara Polri
loading...
A
A
A
PEMALANG - Tangis bahagia pecah di halaman Polres Pemalang, saat Galih Halba Devano Nugroho (20) dilepas kedua orang tuanya, Karyani (55) dan Siti Qomariyah (47), Sabtu (22/7/2023). Pemuda yang akrab disapa Galih tersebut, akan mengikuti pendidikan bintara Polri di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jateng.
Galih yang merupakan anak buruh haris lepas tersebut, dinyatakan lulus pada pengumuman seleksi penerimaan bintara Polri gelombang kedua tahun 2023. Ini merupakan tes ketiga yang dijalaninya, setelah dua tes sebelumnya dinyatakan tidak lolos.
Alumni SMA Negeri 1 Ulujami tahun 2021 tersebut, tetap fokus menggapai cita-citanya menjadi polisi, meskipun sempat dua kali gagal lolos seleksi. "Setelah tiga tahun perjuangan, Alhamdulillah saya bisa lolos. Saya merasa senang, karena ini cita-cita saya dari kecil," ungkapnya.
Galih mengaku, terus berusaha dan belajar dari kegagalan sebelumnya, serta meminta doa restu dari kedua orangtuanya dan berdoa kepada Tuhan agar dapat lolos seleksi bintara Polri, dan mewujudkan cita-cita menjadi menjadi polisi.
"Saya ingin mematahkan pendapat orang-orang, bahwa masuk polisi harus bayar sekian ratus juta. Saya membuktikan, masuk polisi ini bersih transparan dan akuntabel," kata Galih.
Galir yang berasal dari Desa Wonokromo, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, merupakan putra kedua pasangan Karyani, dan Siti Qomariyah. Sehari-hari Karyani menjadi buruh harian lepas di bidang kelistrikan.
Karyani mengaku sangat bangga, anaknya bisa lulus terpilih menjadi bintara Polri. "Tidak pernah menyangka, karena dari tahun-tahun kemarin selama mendaftar, dari asumsi masyarakat banyak keluar uang segini-segini," katanya.
Sebagai orang tua, dia hanya bisa pasrah dan berdoa pada Tuhan untuk kelulusan putranya sebagai bintara Polri. Dia berharap, kelak anaknya bisa menjadi polisi yang baik, selalu menolong masyarakat, dan bisa mengangkat derajat keluarga. "Selama 20 tahun bekerja sebagai tukang listrik, penghasilan saya pas-pasan. Kalau tidak kerja, ya tidak dapat uang. Istri saya Ibu rumah tangga biasa," ungkapnya.
Galih yang merupakan anak buruh haris lepas tersebut, dinyatakan lulus pada pengumuman seleksi penerimaan bintara Polri gelombang kedua tahun 2023. Ini merupakan tes ketiga yang dijalaninya, setelah dua tes sebelumnya dinyatakan tidak lolos.
Alumni SMA Negeri 1 Ulujami tahun 2021 tersebut, tetap fokus menggapai cita-citanya menjadi polisi, meskipun sempat dua kali gagal lolos seleksi. "Setelah tiga tahun perjuangan, Alhamdulillah saya bisa lolos. Saya merasa senang, karena ini cita-cita saya dari kecil," ungkapnya.
Baca Juga
Galih mengaku, terus berusaha dan belajar dari kegagalan sebelumnya, serta meminta doa restu dari kedua orangtuanya dan berdoa kepada Tuhan agar dapat lolos seleksi bintara Polri, dan mewujudkan cita-cita menjadi menjadi polisi.
"Saya ingin mematahkan pendapat orang-orang, bahwa masuk polisi harus bayar sekian ratus juta. Saya membuktikan, masuk polisi ini bersih transparan dan akuntabel," kata Galih.
Galir yang berasal dari Desa Wonokromo, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, merupakan putra kedua pasangan Karyani, dan Siti Qomariyah. Sehari-hari Karyani menjadi buruh harian lepas di bidang kelistrikan.
Karyani mengaku sangat bangga, anaknya bisa lulus terpilih menjadi bintara Polri. "Tidak pernah menyangka, karena dari tahun-tahun kemarin selama mendaftar, dari asumsi masyarakat banyak keluar uang segini-segini," katanya.
Sebagai orang tua, dia hanya bisa pasrah dan berdoa pada Tuhan untuk kelulusan putranya sebagai bintara Polri. Dia berharap, kelak anaknya bisa menjadi polisi yang baik, selalu menolong masyarakat, dan bisa mengangkat derajat keluarga. "Selama 20 tahun bekerja sebagai tukang listrik, penghasilan saya pas-pasan. Kalau tidak kerja, ya tidak dapat uang. Istri saya Ibu rumah tangga biasa," ungkapnya.
(eyt)