Miris! BPS Sebut Penduduk Miskin Yogyakarta Terbesar di Pulau Jawa
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) DIY menyebut laju pengurangan angka kemiskinan di DIY menjadi yang tercepat di Pulau Jawa. DIY juga masih menjadi propinsi dengan prosentase kemiskinan tertinggi di DIY.
Kepala BPS DIY Herum Fajarwati menuturkan laju pengurangan angka kemiskinan di DIY mencapai 0,45 persen. Angka tersebut menunjukkan langkah pemerintah mengurangi angka kemiskinan sudah sesuai dengan koridornya.
Angka 0,45 tersebut cukup besar karena sekedar menurun 0,1 persen membutuhkan effort cukup tinggi. ”Untuk menurunkan 0,1 persen sangat sulit. DIY bisa 0,45 itu cukup bagus, program pemerintah sudah sesuai yang diharapkan,” kata Herum, Selasa (18/7/2023).
Herum mengungkapkan angka kemiskinan di DIY pada Maret 2023 berada di angka 11,04 persen, atau turun 0,45 dari September 2022. Dari segi jumlah, penduduk miskin DIY berjumlah 448,47 ribu orang, turun 15,2 ribu orang dari bulan September 2022.
Angka kemiskinan di DIY ini bahkan sudah lebih baik dibanding saat sebelum pandemi Covid pada September 2019. Pada September 2019, angka kemiskinan DIY berada di angka 11,44 persen dengan jumlah 440,89 ribu orang.
”Kalau secara nasional posisi belum kembali seperti sebelum Covid, di DIY justru sudah lebih baik dibanding sebelum pandemi,” jelas Herum.
Dari tipe daerah tempat tinggal, angka penduduk miskin di DIY lebih banyak di pedesaan daripada perkotaan. Angka penduduk miskin di pedesaan yaitu 13,36 persen, dan di perkotaan mencapai 10,27 persen.
Meskipun menurun, DIY masih menyandang provinsi dengan persentase kemiskinan tertinggi di Pulau Jawa, di atas Jawa Tengah di posisi kedua yang ada di angka 10,77 persen.
Sedangkan provinsi dengan kemiskinan terendah di Pulau Jawa dipegang DKI Jakarta dengan 4,44 persen.“Rata-rata kemiskinan nasionaberada di angka 9,36 persen,” tandasnya.
Kepala BPS DIY Herum Fajarwati menuturkan laju pengurangan angka kemiskinan di DIY mencapai 0,45 persen. Angka tersebut menunjukkan langkah pemerintah mengurangi angka kemiskinan sudah sesuai dengan koridornya.
Angka 0,45 tersebut cukup besar karena sekedar menurun 0,1 persen membutuhkan effort cukup tinggi. ”Untuk menurunkan 0,1 persen sangat sulit. DIY bisa 0,45 itu cukup bagus, program pemerintah sudah sesuai yang diharapkan,” kata Herum, Selasa (18/7/2023).
Herum mengungkapkan angka kemiskinan di DIY pada Maret 2023 berada di angka 11,04 persen, atau turun 0,45 dari September 2022. Dari segi jumlah, penduduk miskin DIY berjumlah 448,47 ribu orang, turun 15,2 ribu orang dari bulan September 2022.
Angka kemiskinan di DIY ini bahkan sudah lebih baik dibanding saat sebelum pandemi Covid pada September 2019. Pada September 2019, angka kemiskinan DIY berada di angka 11,44 persen dengan jumlah 440,89 ribu orang.
”Kalau secara nasional posisi belum kembali seperti sebelum Covid, di DIY justru sudah lebih baik dibanding sebelum pandemi,” jelas Herum.
Dari tipe daerah tempat tinggal, angka penduduk miskin di DIY lebih banyak di pedesaan daripada perkotaan. Angka penduduk miskin di pedesaan yaitu 13,36 persen, dan di perkotaan mencapai 10,27 persen.
Meskipun menurun, DIY masih menyandang provinsi dengan persentase kemiskinan tertinggi di Pulau Jawa, di atas Jawa Tengah di posisi kedua yang ada di angka 10,77 persen.
Sedangkan provinsi dengan kemiskinan terendah di Pulau Jawa dipegang DKI Jakarta dengan 4,44 persen.“Rata-rata kemiskinan nasionaberada di angka 9,36 persen,” tandasnya.
(ams)