Boiler Pabrik Tahu di Serdangbedagai Meledak, Dua Pekerja Tewas

Senin, 26 September 2016 - 17:15 WIB
Boiler Pabrik Tahu di Serdangbedagai Meledak, Dua Pekerja Tewas
Boiler Pabrik Tahu di Serdangbedagai Meledak, Dua Pekerja Tewas
A A A
SERDANGBEDAGAI - Dua pekerja pabrik tahu di Dusun III, Desa Sukajadi Hilir, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) meninggal dunia akibat mesin boilernya meledak, dini hari tadi.

Korban tewas diketahui bernama Koko Susilo (21) warga Desa Sukajadi dan Supri (37) warga Desa Kota Pari, Kecamatan Pantai Cermin, Sergai.

Kapolres Sergai AKBP Eko Suprihanto mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan intensif atas meledaknya pabrik tahu industri rumahan milik Hasyim Prayogi yang menyebabkan dua pekerjanya tewas.

“Untuk sementara belum disimpulkan siapa yang tersangka,” katanya, di Sei Rampah, Senin (26/9/2016).

Untuk mendapat hasil yang lebih baik, kapolres memastikan bahwa pihaknya akan melibatkan Tim Puskabfor Medan. Kerjasama ini diharapkan dapat menguatkan hasil penyelidikan.

Dari informasi yang dikumpulkan, insiden ini terjadi pukul 00.30 WIB. Usai beristirahat, Koko, satu dari enam pekerja memanaskan kembali boiler yang biasa digunakan untuk merebus gilingan kacang kedelai dengan kayu bakar.

Tak lama kemudian, terdengar ledakan besar. Suara ledakan ini kontan membuat para pekerja berhamburan ke lokasi boiler. Koko ditemukan menjerit kesakitan persis di belakang mobil pikap yang terparkir di sekitar lokasi.

Lantas, Supri ditemukan di bawah kolong mobil pikap tersebut. “Oleh pekerja dan warga setempat, Koko dibawa ke Grand Medistra di Lubukpakam, dan di sana korban meninggal dunia,” ungkap Kasubag Humas Polres Sergai AKP Jasmoro.

Begitu juga Supri, meski sempat dibawa ke RSU Sawit Indah, Perbaungan. Karena kondisinya cukup gawat, kemudian dia dirujuk ke RSU Adam Malik, Medan. Namun nahas, nyawanya tak bisa diselamatkan.

Dugaan sementara, saat dipanaskan kembali ketel besi untuk memasakkan gilingan Kacang Kedelai menjadi tahu tersebut dalam kondisi kekurangan air. Alhasil, daya panas yang sangat besar meledakan boiler yang tertutup rapat.

Akibatnya, kedua korban yang berada persis didekatnya mengalami luka serius, hingga kehilangan nyawa.

Selain mengambil keterangan dari sejumlah pekerja yang saat itu ada seperti Ahmad Sani (32), Suwito (21). Fitra Andika (29), dan Bambang Irawan (28). Sedangkan Hasyim Prayogi (30) si pemilik belum diperiksa, karena kabur.

Suwito, salah seorang pekerja mengungkapkan, bila industri rumahan tersebut sudah beroperasi sejak lima tahun lalu. Soal soal pengaturan kerja diakuinya tak diatur secara rinci. Tapi kerap dilakukan secara bersama.

Namun nahasnya, saat itu kedua korban yang melakukan pemanasan boiler. Sedangkan pegawai lainnya masih dalam kondisi istirahat.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4961 seconds (0.1#10.140)