Penjualan Batik di Bangkalan Madura Berangsur Normal

Minggu, 26 Juli 2020 - 11:20 WIB
loading...
Penjualan Batik di Bangkalan Madura Berangsur Normal
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengunjungi sentra penjualan batik tulis yang berada di Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura. Foto/Ist.
A A A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengunjungi sentra penjualan batik tulis yang berada di Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura, Sabtu (25/7/2020) sore. Kunjungan ini untuk melihat perkembangan penjualan produk batik yang juga ikut terdampak akibat adanya pandemi COVID-19.

(Baca juga: Kakek 67 Tahun di Kebumen 5 Kali Setubuhi Gadis 14 Tahun )

Salah satu pemilik toko batik di Tanjung Bumi Hanif Muslim mengatakan, bahwa awal adanya COVID-19, batik yang bisa terjual dalam sebulan pernah hanya beberapa potong batik. Kondisi ini berlangsung hampir tiga bulan.

Padahal sebelum adanya COVID-19, dalam sehari bisa terjual 10 potong batik. "Sejak Idul Fitri (akhir Mei) kemarin sampai sekarang penjualan sudah mulai agak normal. Meski belum 100 persen," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, keberadaan Tanjung Bumi merupakan sejarah panjang dan melegenda dari pembatik tulis di negeri ini. Untuk itu, kekayaan budaya dari para pembatik tradisional ini menjadi tanggung jawab bersama untuk dilestarikan. Terlebih, salah satu andalan Produk Tekstil (TPT) di Jatim adalah batik.

(Baca juga: Kisah Cahyo Widodo, Difabel Semarang yang Kini Punya Banyak Warung )

"Sebagai produk tekstil, maka budaya membatik di Tanjung Bumi ini harus mendapatkan ruang untuk promo pasarnya. Karena makin besar pasarnya maka tentu kreatifitas dan inovasi dari para pembatik akan terus tersupport," katanya.

Khofifah berharap agar pemulihan ekonomi di Jatim bisa segera diwujudkan. Serta, akan bisa segera didetailkan pada unit usaha dan komoditasnya. Sehingga, tidak hanya sekedar pada sektornya. "Misalnya, di sektor perdagangan unit usaha apa , komoditasnya apa saja yang akan didorong, begitupun juga untuk sektor lainnya," terangnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2076 seconds (0.1#10.140)