Siswi SMK Islamic Centre Cirebon Tertembak Peluru Nyasar

Selasa, 09 Agustus 2016 - 21:39 WIB
Siswi SMK Islamic Centre Cirebon Tertembak Peluru Nyasar
Siswi SMK Islamic Centre Cirebon Tertembak Peluru Nyasar
A A A
CIREBON - Seorang siswi Kelas XI TKJ 3 SMK Islamic Centre Cirebon Naela Nursafitri (16), menjadi korban peluru nyasar yang ditembakkan pelaku begal motor. Tembakan itu mengenai bahu kirinya.

Berdasarkan informasi yang terhimpun, insiden bermula dari pelaku curanmor yang hendak memetik motor Honda Vixion hitam E 6456 IT, di halaman parkir SMK Islamic Centre, Jalan Tuparev, Kelurahan Kertawinangun, Kecamatan Kedawung, Cirebon.

Belakangan diketahui, motor yang hendak dicuri itu milik Wasriyah, warga Blok Parit Utara, RT 14/04, Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati. Saat kejadian, motor sedang dikendarai sang anaknya Muhamad Readyansyah (16).

Aksi pencurian sendiri terjadi pagi hari, ketika seluruh siswa tengah berada di dalam kelas. Namun, percobaan pencurian itu dipergoki satpam sekolah Suryanto (37).

Dari laporan yang diterima polisi, Suryanto diketahui melihat adanya dua pria tak dikenal mengendarai motor matic hitam, masuk ke area parkir sekolah. Salah seorang dari mereka terlihat turun menghampiri motor yang terparkir di halaman.

Gerak-gerik keduanya tampak mencurigakan, dan terus dipantau Suryanto. Ketika sedang mencoba mengutak-atik kontak motor korban, saat itulah Suryanto meneriaki pelaku maling.

"Saya teriak maling, karena melihat gerak gerik pelaku mencurigakan," katanya, kepada wartawan, Selasa (9/8/2016).

Tak disangka, pelaku mengeluarkan tembakan dua kali. Tembakan pertama mengarah ke atas. Namun, tembakan kedua mengarah ke Suryanto. Beruntung, tembakan itu meleset dan tidak mengenainya.

Nahas, ternyata tembakan yang meleset itu justru mengenai bahu kiri Naela Nursafitri, siswi SMK Islamic Centre Cirebon yang sedang belajar di ruangan kelas.

"Korban segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Kami segera mengejar para pelaku," sambung Kapolres Cirebon Kota AKBP Indra Jafar, saat dihubungi terpisah.

Polisi pun telah mengamankan proyektil peluru sebagai barang bukti, dan segera melakukan pemeriksaan. Pihaknya juga meminta keterangan sejumlah saksi terkait peristiwa tersebut.

Sementara itu, Naela menceritakan, dirinya sempat mendengar letusan peluru dan teriakan maling dari luar kelas. Dia bersama teman-teman lainnya sempat berdiri, namun tiba-tiba merasa ada sesuatu menyentuh bahu kirinya.

"Ketika diusap terasa ada benda (proyektil), sehingga saya ambil. Tapi tahu-tahu darah langsung keluar ketika benda itu diambil," ungkapnya.

Indra melanjutkan, situasi di sekitar sekolah memang rawan pencurian motor. Sekolah sendiri tak dilengkapi closed circuit television (CCTV) yang merekam kejadian, maupun pagar pembatas sehingga memudahkan aksi pelaku kejahatan.

"Kalau melihat lokasi kejadian, terlihat situasi tak aman bagi pelajar. Selain CCTV rusak, tak ada gerbang yang menghalangi kendaraan, sehingga parkiran terhubung dengan jalan," tuturnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7908 seconds (0.1#10.140)