SAR Parangtritis Sering Kewalahan Hadapi Korban Ubur-ubur

Sabtu, 25 Juni 2016 - 01:06 WIB
SAR Parangtritis Sering Kewalahan Hadapi Korban Ubur-ubur
SAR Parangtritis Sering Kewalahan Hadapi Korban Ubur-ubur
A A A
BANTUL - Tim Search and Rescue (SAR) Parangtritis sering merasa kewalahan dalam menghadapi wisatawan saat masa libur panjang. Terutama pada H+2 yang selalu membludak pengunjungnya.

"Biasanya pada H+2 itu membludak pengunjungnya dan saat nanti merupakan musimnya ubur-ubur. Pasti sehari bisa sampai 300-400an yang tersengat," kata Catur Wibowo, anggota SAR Parangtritis, Jumat (24/6/2016).

Pengobatan pada mereka yang terkena sengatan membutuhkan waktu setengah hingga dua jam. Menurutnya, tergantung dari kekebalan tubuh orang tersebut.

Waktu yang lama itulah, terkadang ada keluarga korban yang terlalu mengkhawatirkan. Bahkan sering cekcok dengan tim SAR.

"Cekcok sering dengan petugas. Padahal dibawa ke rumah sakit pun sama, tidak ada obatnya. Banyak keluarga korban, yang panik karena ketidaktahuan," katanya.

Sementara, jumlah petugas di Tim SAR Parangtritis sebanyak 66 orang. Itu dibagi untuk mengawasi dari Parangtritis hingga Pantai Depok.

"Di Parangtritis ada tiga regu. Setiap regunya 15 orang. Sisanya mengawasi Pantai Depok," ujarnya.

Dalam upaya antisipasi, pihaknya pun hanya bisa mengimbau melalui pengeras suara. Agar jangan sampai menyentuh bagian tubuh ubur-ubur, yang berbentuk seperti benang. "Karena benang itulah yang ada racunnya," katanya.

Meski tidak mematikan, namun cukup membuat sakit korbannya. Seperti terkena sengatan kalajengking, yang rasanya pegal-pegal.

Sementara, Komandan SAR Parangtritis, Ali Sutanto, mengatakan pihaknya pun sudah mempersiapkan obat. Karena ubur-ubur datangnya langsung bergerombol dan pasti selalu ada yang terkena sengatan.

"Obat ala SAR, cabai diblender dengan obat gosok. Baru kemudian dioleskan ke bagian tubuh yang terkena sengatan," katanya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3919 seconds (0.1#10.140)