Ombak Besar di Pantai Selatan Jawa Rendam Puluhan Kios Pedagang

Rabu, 08 Juni 2016 - 20:52 WIB
Ombak Besar di Pantai Selatan Jawa Rendam Puluhan Kios Pedagang
Ombak Besar di Pantai Selatan Jawa Rendam Puluhan Kios Pedagang
A A A
KULONPROGO - Ombak besar yang melanda Pantai Selatan Jawa, telah merendam ratusan warung di sejumlah obyek wisata yang ada di Kulonprogo. Air laut juga menggenangi lahan pertanian milik warga di Pesisir Bugel, Panjatan. Ditaksir kerugian mencapai puluhan juta.

Di Pantai Glagah, ombak yang besar membuat air laut melimpas hingga ke laguna. Bahkan air meluber sampai di parkiran mobil pengunjung dan menggenangi puluhan kios warung souvenir dan oleh-oleh.

“Kejadiannya malam, jadi banyak pedagang yang tidak sempat menyelamatkan dagangannya,” jelas Junianto pedagang kaos.

Junianto menjadi salah satu pedagang yang warungnya terendam dan menyebabkan kaos dan kain dagangannya terendam.

Bersama dengan rekannya dia mencoba mengamankan dan menjemur baju-baju yang basah. Bahkan di sekitar kiosnya banyak pedagang yang menyimpan semangka, dan bawang yang ikut terendam.

“Ini menyelamatkan dagangan yang masih bisa diamankan,” tutur Titin Sumarwati, pedagang yang lain.
Wakil Pokdarwis Pondok Laguna, Suyadi mengatakan, ombak besar sebenarnya sudah mulai Nampak sejak awal Ramadhan lalu.

Namun kemarin malam, ketinggian gelombang paling besar. Tidak hanya merendam warung, namun kolam ikan milik warga juga ikut rusak.

Di Pantai Bugel, Panjatan, gelombang pasang naik sampai di areal pertanian. Banyak tanaman semangka dan melon yang terendam.

Padahal buah ini tinggal menunggu waktu untuk dipanen. Lantaran terendam air laut, dipastikan tanaman akan mati dan buah ini tidak bisa dipanen.

“Kerugian bisa puluhan juta, buah itu segera memasuki masa petik,” keluh Rohdurin, petani semangka.
Menurutnya, tanaman semangka yang dia tanam tinggal sepekan lagi memasuki masa panen.

Buah ini tidak bisa dipanen lebih dini. Sehingga dipastikan mati dan tidak ada yang bisa diselamatkan. Padahal di kawasan Pantai Bugel ada sekitar sepuluh hektare tanaman.“Sepanjang tahun baru ini yang terbesar,” jelasnya pasrah.

Prakirawan BMKG DIY, Indah Retno Wulan mengatakan tingginya gelombang di Pantai Selatan Jawa karena adanya perbedaan tekanan udara di Benua Australia dengan Asia. Akibatnya ada gerakan angin yang mencapai 40 knot yang berpengaruh terhadp gelombang pasang.

“Ketinggian air pasang diperkirakan mencapai tujuh meter dan bisa sampai enam hari kedepan,” jelas Indah.
BMKG sendiri, telah melakukan koordinasi dengan BPBD, SAR dan intansi terkauit lainnya, untuk memantau perkembangan gelombang. Nelayan diimbau tidak melaut, begitu juga wisatawan agar tidak mendekati bibir pantai.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4793 seconds (0.1#10.140)