PAD Batang Naik 300%, Bupati Yoyok: Rakyat Motor Terdepan

Jum'at, 03 Juni 2016 - 11:05 WIB
PAD Batang Naik 300%, Bupati Yoyok: Rakyat Motor Terdepan
PAD Batang Naik 300%, Bupati Yoyok: Rakyat Motor Terdepan
A A A
SEMARANG - Pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Batang meningkat 300%. Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo menjelaskan, lonjakan tersebut tidak lepas dari partisipasi rakyat sebagai motor terdepan dalam pembangunan.

”Sejauh ini, sampai tahun keempat saya menjabat, Batang menjadi terkenal. Ini karena saya menempatkan rakyat sebagai motor terdepan pembangunan,” kata Yoyok pada seminar nasional ”Problematika Penyerapan Anggaran Pemerintah Daerah” yang digelar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang (Unnes) bekerja sama dengan Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik (FDASP) dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Kompartemen Akuntan Pendidik (KAPd) di Semarang, Kamis, 2 Juni 2016, dalam rilis yang diterima Sindonews.

Yoyok mengungkapkan, dengan potensi sumber daya alam yang lengkap, antara lain wilayah pesisir, pertanian sawah dan dataran tinggi yang cocok untuk perkebunan keras seperti kopi, teh, dan durian, Batang harus bisa meningkatkan PAD-nya.

APBD Batang hampir sama dengan kabupaten lainnya, sekitar Rp1,67 triliun. Dana sebesar itu harus dijaga sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat. ”Bayangkan, jika duit yang pas-pasan ini dikorupsi, pasti tidak ada yang tersisa untuk pembangunan,” tukasnya.

Untuk melawan korupsi di Batang, Yoyok memaknai transparansi sebagai salah satu bentuk pembagian kekuasaan antara elite birokrasi dengan rakyatnya. Dengan adanya transparansi, masyarakat akan memiliki akses yang besar terhadap kebijakan yang dilakukan elite. Lewat transparansi, kedudukan masyarakat menjadi setara dan berdaya di mata elit birokrasi. Ini adalah salah satu dari proses demokrasi.

”Transparansi harus menjadi tradisi di birokrasi dan masyarakat. Hanya dengan transparansi masyarakat bisa memahami apa yang dikerjakan oleh pemerintahnya. Inovasi tanpa transparansi sama saja dengan mendirikan gedung di atas pasir,” tegas peraih Bung Hatta Anti Corruption Award itu.

Ketua FDASP Indrawati Yuhertiana mengatakan, seminar nasional adalah rangkaian kegiatan Temu Dosen Akuntansi Sektor Publik. ”Pertemuan ke-10 ini telah banyak hasil karya dari FDASP yang dihasilkan. Antara lain penyusunan buku bersama, reviu Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), dan pemberian jasa konsultasi kepada pemerintah daerah dan perguruan tinggi,” tuturnya.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1125 seconds (0.1#10.140)