Alhamdulillah, 23 Kloter Jemaah Haji Indonesia Sudah Terima Tasrih Masuk Raudhah

Selasa, 30 Mei 2023 - 12:56 WIB
loading...
Alhamdulillah, 23 Kloter Jemaah Haji Indonesia Sudah Terima Tasrih Masuk Raudhah
Sebanyak 23 kloter jemaah haji Indonesia telah menerima tasrih atau surat izin untuk masuk Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah. Foto/SINDOnews/Sucipto
A A A
MADINAH - Sebanyak 23 kloter jemaah haji Indonesia telah menerima tasrih atau surat izin untuk masuk raudhah di Masjid Nabawi, Madinah. Jemaah haji yang sudah keluar tasrihnya bisa langsung mengunjungi Raudhah.

“Perkembangan terbaru, ada sekitar 20 kloter yang sudah mendapatkan kloter jam 12 Waktu Arab Saudi tadi. Alhamdulillah, jemaah haji bisa segera masuk ke Raudhah,” ujar Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Zaenal Muttaqin, Selasa (20/5/2023).





Sebelumnya, tiga kloter telah keluar tasrihnya. Ketiga kloter tersebut yakni, JKG 1, SOC 1, dan UPG 1.

“Saya mengimbau ke jemaah yang tasrihnya belum keluar, jangan panik, jangan takut. Kami akan upayakan maksimal agar bisa segera keluar, dan Alhamdulillah sekarang tidak ada pembatasan usia masuk Raudhah,” jelasnya.

Berbeda dengan tahun sebelumnya yang ada pembatasan usia untuk bisa masuk Raudhah. Di atas usia 65 tahun, kata Zaenal, jemaah dilarang masuk ke Raudhah. Namun, sekarang berubah. Semuanya diperbolehkan masuk, termasuk jemaah lansia.

“Tasrih untuk masuk ke Raudhah itu berlaku hanya sekali, tidak bisa berlaku dua kali, jadi bagi jemaah yang tasrihnya sudah keluar, bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin kesempatan itu,” jelasnya.

Zaenal meminta jemaah bagi yang sudah keluar tasrihnya memperhatikan betul jadwalnya. Jangan sampai kelewat dari jadwalnya. Jika kelewat, sudah tidak bisa masuk ke Raudhah karena sudah kedaluwarsa surat izinnya.

“Kalau semisal tertidur sudah tidak ada toleransi dan itu menjadi kerugian bagi jemaah. Tapi, bagi jemaah yang sakit, pihaknya sedang berkoordinasi termasuk kirim surat untuk ada tolerasi,” paparnya.

Minimal, kata Zaenal, ada masa waktu penangguhan. Ketika hari kunjungan, ternyata jemaah itu sakit, bisa diganti di hari lain. “Tapi harus dipastikan benar-benar sakit dan ada permohonan penundaan masa berlaku tasrih,” paparnya.



Di dalam tasrih yang sudah dibagikan ke jemaah itu berisikan informasi yang lengkap. Mulai waktu kapan mereka berkunjung, hari dan jamnya itu sudah dicantumkan.

"Itu harus diingat jemaah, jangan sampai kelupaan," tutupnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1310 seconds (0.1#10.140)