Napi Protes Harga Makanan di Koperasi Lapas Kerobokan Mahal

Jum'at, 22 April 2016 - 14:15 WIB
Napi Protes Harga Makanan di Koperasi Lapas Kerobokan Mahal
Napi Protes Harga Makanan di Koperasi Lapas Kerobokan Mahal
A A A
BADUNG - Koperasi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kota Denpasar (Lapas Kerobokan) saat ini dikelola oleh pihak ketiga. Sejak itu, sudah tiga bulan ini, harga barang-barang menjadi naik.

Harga nasi yang semula hanya Rp10.000 kini menjadi Rp15.000. Selain itu, mie instan, rokok, dan minuman lainnya juga naik. Hal ini membuat para narapidana protes, karena harga yang ditawarkan bertambah mahal.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Wilayah Bali Nyoman Putra Surya Atmaja mengatakan, pihaknya sudah mengetahui hal itu, dan sudah bertemu serta membicarakannya dengan ketua blok-blok yang ada di dalam Lapas Kerobokan.

“Tadi kami sudah bertemu dnegan ketua blok, di sana ada 14 blok dan semuanya hadir. Salah satu tuntutan mereka supaya harga-harga kebutuhan pokok di koperasi tidak naik,” ungkapnya, Jumat (22/4/2016).

“Para napi protes, katanya 'Kami orang miskin kenapa jadi demikian. Kami tidak terima'. Jadi pihak lapas sekarang ini memiliki kebijakan sendiri. Bahwa koperasi sudah diborongkan oleh pihak ketiga,” jelasnya.

Dengan adanya kenaikan harga bahan pokok ini ternyata kalapas baru mengetahui kondisinya seperti itu. Jangan sampai para narapidana ini dipaksakan membeli barang seperti itu.

“Sekarang ini dibekukan dulu, nanti akan dinegosiasikan soal harga. Harganya akan diperbaiki lagi oleh kalapas,” katanya.

Sebelum merembet ke harga pangan yang ada di koperasi, para napi ini dibuat marah oleh adanya tahanan kasus bentrokan di Jalan Tengku Umar dan di lapas sendiri yang terjadi pada 17 Desember 2015 lalu.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Kamis 21 April 2016, para napi mengamuk dengan terlibat saling lempar batu karena adanya tanahan kejaksaan yang akan dititipkan di Lapas Kerobokan.

Sementara itu, Kalapas Kerobokan Slamet Prihantara mengatakan, penyerahan koperasi ke pihak ketiga supaya anak buahnya tidak kerepotan. Persoalanya adalah pegawainya sedikit, bila harus mengurusi hal tersebut akan menjadi rumit.

"Untuk itu koperasi diserahkan kepada ahlinya. Untuk naiknya harga-harga, kami tidak mengetahuinya," terangnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6072 seconds (0.1#10.140)