Di Harlah PCI Muslimat NU Hong Kong-Macao, Khofifah: Waspada Penipuan dan Pemerasan pada PMI

Senin, 15 Mei 2023 - 11:42 WIB
loading...
Di Harlah PCI Muslimat NU Hong Kong-Macao, Khofifah: Waspada Penipuan dan Pemerasan pada PMI
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Harlah Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Muslimat NU Hong Kong-Macao ke-5 (Foto: dok Pemprov Jatim)
A A A
HONG KONG - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Harlah Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Muslimat NU Hong Kong-Macao ke-5 dan Pelantikan Pimpinan Anak Cabang Istimewa (PACI) Muslimat NU se-Hong Kong-Macao di Islamic Kasim Tuet Memorial Collage Hong Kong, Minggu (14/5/2023)

Kepada para pengurus anggota Muslimat NU yang hadir, Gubernur Khofifah berpesan agar selalu berhati-hati atas berbagai ancaman penipuan atau pemerasan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI).

“Beberapa waktu lalu ada kasus penipuan atau pemerasan yang dilakukan seseorang kepada para PMI kita baik di Hong Kong ataupun di Macao. Pelakunya sudah ditangkap. Kasus ini jadi pembelajaran bagi kita agar jangan mudah tergoda bujuk rayu yang menawarkan janji-janji manis,” katanya.

Untuk itu, Khofifah yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU ini mendoakan agar para PMI yang ada di Hong Kong senantiasa diberikan kekuatan, kesabaran dan perlindungan dalam bekerja mencari nafkah untuk keluarganya.

“Kita semua berharap panjenengan semua diparingi kekuatan, diparingi ketahanan ekonomi, sosial, psikologis, dan keagamaan dalam menjalankan pekerjaan selama di Hong Kong ini. Mudah-mudahan Allah paringi kesejahteraan, keberkahan, kerahmatan dan kebahagiaan lahir batin untuk njenengan dan juga keluarga yang ada di tanah air,” katanya.

Gubernur Khofifah juga berpesan agar jaringan Muslimat NU terus dikuatkan baik di wilayah Hong Kong maupun Macao. Ini agar Muslimat NU terus memberikan peran dan kontribusi aktif dalam penguatan keagamaan, sosial dan juga kemasyarakatan bagi warga Indonesia yang ada di Hong Kong maupun Macao.

Sementara itu, Konsul Muda Penerangan, Sosial, Budaya KJRI Hong Kong Yogi Aryani, mengatakan bahwa Konsul Jenderal RI di Hong Kong terus melakukan pembinaan dan perlindungan bagi WNI khususnya PMI yang ada di Hong Kong dan Macao.

“Kami sekali lagi menyampaikan dukungan dari Konsul Jenderal RI di Hong Kong kepada PCI Muslimat NU di Hong Kong-Macao. Apalagi sebagian besar masyarakat Indonesia yang datang ke Hong Kong dan Macao untuk bekerja di sektor domestik. Dan sebagian besar perempuan. Jadi kegiatan Muslimat NU ini sangat positif,” katanya.

Selain itu, ada juga silaturahmi dengan PMI asal Jatim di Hong Kong, Gubernur Khofifah tawarkanpelatihan ekonomi digital bekal kembali ke tanah air. Ia berharap agar para Pekerja Migran Indonesia (PMI) memiliki keterampilan berbisnis saat memutuskan kembali ke Indonesia.

Khofifah mengatakan, shelter ini berperan sebagai langkah preventif maupun ketika ada persoalan sosial dan psikologi maupun secara keagamaan, maka ada tempat yang memberikan pelayanan bagi para PMI. Namun ternyata secara anggaran, regulasinya tidak dimungkinkan. Semoga segera ada kebijakan baru dari pusat.

“Saat ini yang bisa kita lakukan adalah saat PMI kembali ke tanah air, sebagian besar memang sudah memiliki skill yang sudah didapat saat bekerja di Hong Kong maupun skil setelah sampai di tanah air. Nah kami akan kembali menguatkan terutama agar mereka bisa mengembangkan bisnis secara digital,” katanya.

Pelatihan tersebut dapat dilakukan di Kampus UMKM Shopee Malang yang terletak di UPT milik Dinas Koperasi dan UMKM Jatim di Malang. Kampus Shopee di Malang, setiap batch-nya bisa memberikan pelatihan bagi 40 orang selama tiga bulan secara gratis. Keterampilan yang diajarkan mulai dari konsultasi produk, fotografi produk hingga pemasaran secara digital.

“Mereka akan diajari menyiapkan produk dengan kualitas yang terstandarisasi, memotret produk sehingga orang tertarik membeli produk kita. Termasuk diajari cara memasarkan produk secara digital, dan melalui keterampilan public speaking. Karena disana ada ruangan khusus yang mengajarkan berjualan secara live streaming. Kalau sudah tiga bulan, mereka diharapkan menjadi top marketer karena penjualannya sudah harus berbasis online,” katanya.

Untuk itu, melalui pertemuan ini ia berharap akan ada rekomendasi yang dihasilkan dari berbagai usulan para PMI asal Jatim di Hong Kong. Usulan program tersebut jikalau memungkinkan nantinya akan dimasukkan dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) milik Kemendagri.

“Jikalau tidak memungkinkan, maka kami menyiapkan berbagai macam program keterampilan baik yang menggunakan APBD Pemprov Jatim maupun yang menggunakan program CSR dari BUMD milik Pemprov Jatim," tutur Khofifah.

Sementara itu, Konsul Jenderal RI di Hong Kong, Ricky Suhendar mengatakan pertemuan gathering ini bisa menjadi ajang untuk saling bertukar informasi dan pandangan, baik tentang perubahan yang terjadi di Indonesia maupun Hong Kong.

“KJRI di Hongkong ini menjadi KJRI keempat terbesar karena mencakup wilayah Hong Kong dan Macao dengan berbagai pelayanan warga dan perlindungan. Warga kita disini ada sekitar 160 ribu dan hampir 95 persen bekerja di tata laksana rumah tangga," katanya.

Sebelumnya, perwakilan masyarakat Jatim di Hong Kong Anil Kusnaini yang asli Kediri ini mengatakan, dirinya bersama para PMI asal Jatim jni memiliki beberapa keinginan.

Yakni adanya suatu upaya penguatan mental, upaya edukasi, serta upaya perlindungan baik sebagai perempuan PMI. Apalagi PMI di Hong Kong inj mayoritas muslim terutama dibutuhkan juga penguatan dari paham ekstrem di tengahnya era media sosial saat ini.

“Pembekalan mulai dari calon PMI, kemudian keluarga kami di rumah termasuk pendidikan anak-anak kami. Karena kami tidak ingin anak kami seperti kami aplagi saat ini pendidikan yang utama. Kami berharap ada program unggulan di bidang pendidikan terutama bagi perempuan sehingga kami bisa dapat peluang pekerjaan di Indonesia,” ujarnya.
(bga)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2482 seconds (0.1#10.140)