Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Demi Cuan, Mojang Bandung Ini Tak Malu Jualan Bakso Meski di Gerobak Tetangga
loading...
Mojang Bandung berparas manis ini tak malu jualan bakso meski di gerobak tetangga. Foto: SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A
A
A
BANDUNG - Beragam cara bisa dilakukan untuk mencari cuan , mulai dari bekerja hingga berwirausaha semuanya memiliki cara, tak terkecuali Mojang Bandung yang satu ini.
Suci Wulandari namanya. Wanita berparas manis ini tak malu harus berkutat berjualan bakso di salah satu sudut Kota Bandung meskipun gerobak bakso tempatnya berjualan ternyata milik tetangganya.
Di kota yang terkenal dengan pemuda-pemudi masa kini itu, Suci berpikir jauh ke depan. Jiwa wirausahanya melampaui gengsi yang terkadang mengungkung generasi muda untuk memulai usaha.
Saat itu, jam menunjukkan pukul 13.00 WIB, waktu dimana panas matahari sedang terik-teriknya di Kota Kembang. Semakin siang, tangan lentik Suci semakin sibuk menyiuk bakso di panci yang sudah ia panaskan sedari pagi.
Sesekali Suci menanyakan pesanan dengan beragam tingkat kepedasan dari pelanggan yang sudah menunggu untuk menikmati bakso racikan Suci.
Bakso memang sudah tak diragukan menjadi satu dari sekian banyak kuliner yang bisa jadi pilihan untuk dinikmati saat cuaca seperti ini. Kuah panas, bakso yang lumer keluar gaji ditambah sambal, pas untuk menemani makan siang kali ini.
Tepat di depan Hotel Parahyangan, sebelum RS Paru Rotinsulu, Kota Bandung, Suci setiap hari berjualan. Ia pun memberi nama bakso yang ia jual sesuai lokasinya berjualan, Bakso Parahyangan.
Suci Wulandari namanya. Wanita berparas manis ini tak malu harus berkutat berjualan bakso di salah satu sudut Kota Bandung meskipun gerobak bakso tempatnya berjualan ternyata milik tetangganya.
Di kota yang terkenal dengan pemuda-pemudi masa kini itu, Suci berpikir jauh ke depan. Jiwa wirausahanya melampaui gengsi yang terkadang mengungkung generasi muda untuk memulai usaha.
Saat itu, jam menunjukkan pukul 13.00 WIB, waktu dimana panas matahari sedang terik-teriknya di Kota Kembang. Semakin siang, tangan lentik Suci semakin sibuk menyiuk bakso di panci yang sudah ia panaskan sedari pagi.
Sesekali Suci menanyakan pesanan dengan beragam tingkat kepedasan dari pelanggan yang sudah menunggu untuk menikmati bakso racikan Suci.
Bakso memang sudah tak diragukan menjadi satu dari sekian banyak kuliner yang bisa jadi pilihan untuk dinikmati saat cuaca seperti ini. Kuah panas, bakso yang lumer keluar gaji ditambah sambal, pas untuk menemani makan siang kali ini.
Tepat di depan Hotel Parahyangan, sebelum RS Paru Rotinsulu, Kota Bandung, Suci setiap hari berjualan. Ia pun memberi nama bakso yang ia jual sesuai lokasinya berjualan, Bakso Parahyangan.
Explore More