KLHK Membuka Aksi Baru Proteksi Cagar Biosfer Giam Siak Kecil
loading...
A
A
A
BOGOR - Badan Standarisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama ITTO serta partner, menyepakati sebuah kerjasama.
Kerjasama tersebut yakni mulai bekerja dalam proteksi Cagar Biosfer Giam Siak Kecil dalam pertemuan Steering Committee Project ITTO PD 712/13 Rev.3 (F) “Enhancing The Implementation of Landscape Management of Giam Siak Kecil-Bukit Batu Biosphere Reserve” di Bogor 2 Mei 2023.
Kepala BSI KLHK Ary Sudijanto menjelaskan, Cagar Biosfer GSK yang memiliki luas 705.000 hektare itu merupakan rumah bagi flora dan fauna penting selain menjadi penyangga kehidupan manusia.
“Ada setidaknya 492 jenis fauna dan 198 jenis flora di Cagar Biosfer GSK dengan sebagian diantaranya termasuk dalam kategori Endangered Apendix I berdasarkan CITES,” kata Ary saat membuka pertemuan yang membahas pengelolaan Cagar Biosfer GSK di Bogor, Selasa 2 Mei 2023.
Di antara satwa tersebut adalah harimau sumatera, gajah sumatera, beruang madu, trenggiling, burung rangkong, dan tapir sumatera. Sementara untuk tanaman, di Cagar Biosfer GSK banyak ditemukan jenis-jenis Dipterocarpa dan juga ramin.
Kawasan itu juga menyimpan cadangan karbon yang sangat besar, mencapai 44,3 juta ton setara CO2 untuk karbon di atas permukaan dan mencapai 1,71 miliar juta ton setara CO2 untuk karbon yang tersimpan di bawah permukaan gambut.
Ary mengingatkan, cadangan karbon di Cagar Biosfer GSK berperan penting dalam menjaga kestabilan iklim global dan menjadi penentu untuk pencapaian target Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. “Intervensi perlu dilakukan untuk mempertahankan kawasan Cagar Biosfer GSK,” tegas Ary.
Kawasan GSK sudah ditetapkan sebagai salah satu Cagar Biosfer oleh Unesco pada 26 Mei 2009. Ancaman yang dihadapi oleh Cagar Biosfer GSK diantaranya adalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan perubahan habitat untuk kepentingan ekonomi lainnya.
Untuk mendukung pengelolaan Cagar Biosfer GSK, BSI KLHK melaksanakan proyek bertajuk “Enhancing The Implementation of Landscape Management of Giam Siak Kecil-Bukit Batu Biosphere Reserve”.
BSI KLHK mendapat dukungan dari APP Sinar Mas sebagai Colaborating Agency. Proyek dari Organisasi Kayu Tropis Internasional (ITTO) itu juga mendapat dukungan pendanaan dari Republik Korea melalui Korea Forest Service (KFS).
Kerjasama tersebut yakni mulai bekerja dalam proteksi Cagar Biosfer Giam Siak Kecil dalam pertemuan Steering Committee Project ITTO PD 712/13 Rev.3 (F) “Enhancing The Implementation of Landscape Management of Giam Siak Kecil-Bukit Batu Biosphere Reserve” di Bogor 2 Mei 2023.
Kepala BSI KLHK Ary Sudijanto menjelaskan, Cagar Biosfer GSK yang memiliki luas 705.000 hektare itu merupakan rumah bagi flora dan fauna penting selain menjadi penyangga kehidupan manusia.
“Ada setidaknya 492 jenis fauna dan 198 jenis flora di Cagar Biosfer GSK dengan sebagian diantaranya termasuk dalam kategori Endangered Apendix I berdasarkan CITES,” kata Ary saat membuka pertemuan yang membahas pengelolaan Cagar Biosfer GSK di Bogor, Selasa 2 Mei 2023.
Di antara satwa tersebut adalah harimau sumatera, gajah sumatera, beruang madu, trenggiling, burung rangkong, dan tapir sumatera. Sementara untuk tanaman, di Cagar Biosfer GSK banyak ditemukan jenis-jenis Dipterocarpa dan juga ramin.
Kawasan itu juga menyimpan cadangan karbon yang sangat besar, mencapai 44,3 juta ton setara CO2 untuk karbon di atas permukaan dan mencapai 1,71 miliar juta ton setara CO2 untuk karbon yang tersimpan di bawah permukaan gambut.
Ary mengingatkan, cadangan karbon di Cagar Biosfer GSK berperan penting dalam menjaga kestabilan iklim global dan menjadi penentu untuk pencapaian target Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. “Intervensi perlu dilakukan untuk mempertahankan kawasan Cagar Biosfer GSK,” tegas Ary.
Kawasan GSK sudah ditetapkan sebagai salah satu Cagar Biosfer oleh Unesco pada 26 Mei 2009. Ancaman yang dihadapi oleh Cagar Biosfer GSK diantaranya adalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan perubahan habitat untuk kepentingan ekonomi lainnya.
Untuk mendukung pengelolaan Cagar Biosfer GSK, BSI KLHK melaksanakan proyek bertajuk “Enhancing The Implementation of Landscape Management of Giam Siak Kecil-Bukit Batu Biosphere Reserve”.
BSI KLHK mendapat dukungan dari APP Sinar Mas sebagai Colaborating Agency. Proyek dari Organisasi Kayu Tropis Internasional (ITTO) itu juga mendapat dukungan pendanaan dari Republik Korea melalui Korea Forest Service (KFS).