Beberapa Tips Jitu Cegah Pusing karena Pishing Digital
loading...
A
A
A
TULUNGAGUNG - Godaan dan jebakan dunia digital atau phising kerap membuat kepala pusing. Karena itu perlu diketahui beberapa tips untuk mencegah terjadinya phising.
Kaprodi Ekonomi Syariah STAI Muhamadiyah Tulungagung, Mei Santi mejelaskan bahwa pishing salah satu jebakan digital itu. Phising berasal dari kata fishing. Baca juga: Mengenal Modus Voice Phising, Jenis Baru Penipuan Online
”Intinya memang memancing, lalu kita terperdaya hingga menyerahkan data pribadi seperti pin ATM, nomor kartu kredit dan rekening bank," kata Santi saat menjadi narasumber dalam diskusi literasi digital yang digelaran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di Lapangan Ngubalan, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungangung, Jawa Timur, Senin (1/5/2023).
Mei Santi lantas mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap ”jebakan batman” yang, kalau dituruti, bisa menjadi senjata untuk menyerang kita. Baca Juga: Tips Menghindari Kejahatan Modus Modifikasi APK dan Link Phising
”Mereka penipu bermodus pishing. Dengan input data dari kita, mereka bisa meng-klik beragam data pribadi kita. Bisa kuras rekening bank hingga habis semua. Karena itu, kita mesti cerdik dan menghindari jebakan maut itu,” tuturnya.
Mei Santi mencontohkan, sering kita menerima WA atau SMS. Bunyinya, ”Kakak, saya kasir Indomaret. Maaf, tadi ada pelanggan beli voucher game, tapi salah input ke nomor kakak. Tolong bantu screenshoot SMS voucher-nya ya, karena pelanggan menunggu kode voucher game-nya. Terima kasih bantuannya kakak.” Dia mengingatkan agar hati-hati dengan WA seperti itu, sebaiknya tidak direspons.
Diskusi offline yang mengusung tema ”Jangan Asal Klik, Waspadai Link Pishing” digelar oleh Kemenkominfo bersama komunitas IT Karang Taruna Desa Ngubalan.
Diskusi ini menarik, lantaran digelar dalam rangkaian acara Halal Bihalal Karang Taruna bersama Teras Grup yang juga dimeriahkan dengan pertandingan sepak bola persahabatan, mancing bareng, dan acara hiburan lain.
Selain Mei Santi, diskusi juga menghadirkan Wakil Ketua RTIK Tulungagung Mochamad Ismanu Roziqi dan pelatih Pusdikatcab RTIK Tulungangung Mohamad Subaweh sebagai narsum, serta Mohammad Noviyanto selaku moderator.
Beberapa Tips
Pada kesempatan ini Ismanu Roziqi menyampaikan beberap tips sederhana antara lain agar tidak sembrono, tidak memberi data pribadi digital, melindungi juga perangkat digital. "Baik di smartphone maupun komputer, dengan password yang aman. Lalu, beri perangkat lunak antivirus, spyware filter, filter e-mail, dan program firewall. Semua gratis, tinggal download," bebernya.
Juga, lanjut dia, jangan mau balas SMS atau e-mail yang ujungnya minta data pribadi. "Kadang diimingi dengan rayuan: nomor Anda dapat hadiah Rp75.000.000. Jangan terkecoh dengan website internet banking yang sering dijebak dengan salah ejaan. Cermati betul,” pesan Ismanu Roziqi.
Dunia digital, kata Mohamad Subaweh, memang tak terbatas. Ada 202 juta warga yang berjubel di dalamnya. Karena itu, dia mengimbau agar jejak digital dijaga. Karena tak semua penghuni dunia digital berniat positif.
”Jangan asal komen dan berbagi informasi yang tak akurat. Salah-salah, malah memperburuk citra diri dan dimanfaatkan orang untuk menghancurkan kariermu,” ungkap Mohamad Subaweh.
Apa yang telanjur terposting, kalau tak dikritisi sebelum posting, tanpa kita sadari bisa menjadi racun atau bom di lain waktu. ”Sekali lagi, waspadalah, kendalikan jejak digitalmu sebelum sharing di ruang digital. Biasakan thinking before posting,” pesan Subaweh.
Kaprodi Ekonomi Syariah STAI Muhamadiyah Tulungagung, Mei Santi mejelaskan bahwa pishing salah satu jebakan digital itu. Phising berasal dari kata fishing. Baca juga: Mengenal Modus Voice Phising, Jenis Baru Penipuan Online
”Intinya memang memancing, lalu kita terperdaya hingga menyerahkan data pribadi seperti pin ATM, nomor kartu kredit dan rekening bank," kata Santi saat menjadi narasumber dalam diskusi literasi digital yang digelaran Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di Lapangan Ngubalan, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungangung, Jawa Timur, Senin (1/5/2023).
Mei Santi lantas mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap ”jebakan batman” yang, kalau dituruti, bisa menjadi senjata untuk menyerang kita. Baca Juga: Tips Menghindari Kejahatan Modus Modifikasi APK dan Link Phising
”Mereka penipu bermodus pishing. Dengan input data dari kita, mereka bisa meng-klik beragam data pribadi kita. Bisa kuras rekening bank hingga habis semua. Karena itu, kita mesti cerdik dan menghindari jebakan maut itu,” tuturnya.
Mei Santi mencontohkan, sering kita menerima WA atau SMS. Bunyinya, ”Kakak, saya kasir Indomaret. Maaf, tadi ada pelanggan beli voucher game, tapi salah input ke nomor kakak. Tolong bantu screenshoot SMS voucher-nya ya, karena pelanggan menunggu kode voucher game-nya. Terima kasih bantuannya kakak.” Dia mengingatkan agar hati-hati dengan WA seperti itu, sebaiknya tidak direspons.
Diskusi offline yang mengusung tema ”Jangan Asal Klik, Waspadai Link Pishing” digelar oleh Kemenkominfo bersama komunitas IT Karang Taruna Desa Ngubalan.
Diskusi ini menarik, lantaran digelar dalam rangkaian acara Halal Bihalal Karang Taruna bersama Teras Grup yang juga dimeriahkan dengan pertandingan sepak bola persahabatan, mancing bareng, dan acara hiburan lain.
Selain Mei Santi, diskusi juga menghadirkan Wakil Ketua RTIK Tulungagung Mochamad Ismanu Roziqi dan pelatih Pusdikatcab RTIK Tulungangung Mohamad Subaweh sebagai narsum, serta Mohammad Noviyanto selaku moderator.
Beberapa Tips
Pada kesempatan ini Ismanu Roziqi menyampaikan beberap tips sederhana antara lain agar tidak sembrono, tidak memberi data pribadi digital, melindungi juga perangkat digital. "Baik di smartphone maupun komputer, dengan password yang aman. Lalu, beri perangkat lunak antivirus, spyware filter, filter e-mail, dan program firewall. Semua gratis, tinggal download," bebernya.
Juga, lanjut dia, jangan mau balas SMS atau e-mail yang ujungnya minta data pribadi. "Kadang diimingi dengan rayuan: nomor Anda dapat hadiah Rp75.000.000. Jangan terkecoh dengan website internet banking yang sering dijebak dengan salah ejaan. Cermati betul,” pesan Ismanu Roziqi.
Dunia digital, kata Mohamad Subaweh, memang tak terbatas. Ada 202 juta warga yang berjubel di dalamnya. Karena itu, dia mengimbau agar jejak digital dijaga. Karena tak semua penghuni dunia digital berniat positif.
”Jangan asal komen dan berbagi informasi yang tak akurat. Salah-salah, malah memperburuk citra diri dan dimanfaatkan orang untuk menghancurkan kariermu,” ungkap Mohamad Subaweh.
Apa yang telanjur terposting, kalau tak dikritisi sebelum posting, tanpa kita sadari bisa menjadi racun atau bom di lain waktu. ”Sekali lagi, waspadalah, kendalikan jejak digitalmu sebelum sharing di ruang digital. Biasakan thinking before posting,” pesan Subaweh.
(don)