Munculnya Kecerdasan Buatan Haruskan Jurnalis Lakukan Penyesuaian

Minggu, 16 April 2023 - 12:40 WIB
loading...
Munculnya Kecerdasan...
Direktur MNC Group, Christophorus Taufik (kiri) menjadi pembicara Focus Group Discussion (FGD) Sharing Knowledge Journalism dalam Bayang-Bayang Artificial Intelligence di Kota Batu.Foto/ist
A A A
BATU - Pengurus Daerah Ikatan Wartawan Online (IWO) Malang Raya mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Sharing Knowledge Journalism dalam Bayang-Bayang Artificial Intelligence.

FGD menghadirkan seorang Digital Enthusiast sekaligus Direktur MNC Group, Christophorus Taufik. Acara digelar di Ballroom SAMARA Hotel and Resort, Kota Batu, Sabtu (15/4/2023).

Christophorus Taufik dalam paparannya menyebut, pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) tidak sekadar dalam penggunaan aplikasi. Namun, bagaimana memahami, menganalisisnya menjadi informasi yang berguna dan dikembangkan untuk memudahkan kehidupan manusia.

Baca juga; Surat Edaran Dewan Pers Terkait Perusahaan Media dan THR

"Kita pun perlu mengetahui kekurangan dan kelebihan artificial intelligence," kata Christophorus Taufik

Ketua DPP Partai Perindo ini mengatakan, kehadiran platform-platform tersebut membuat jurnalis harus melakukan banyak penyesuaian. Karena sangat mungkin fenomena AI ini membawa sejumlah perubahan masif yang mengubah sistem tatanan lama menjadi sebuah sistem baru.

"Pekerjaan kita, dunia jurnalistik harus didesain ulang metodenya agar bisa bertahan. Semua tantangan pasti ada peluangnya," sambungnya.

Diakuinya, perkembanganteknologiAI di Indonesia perlu mendapat perhatian guna mengenali risiko, penyadaran akan risiko dan perencanaan penanggulangan dampak negatif ke depan.

Chris bahkan menilai pemerintah perlu merumuskan regulasi sebagai respons atas transformasi AI yang semakin massif, sekaligus menjadi pedoman bagi para jurnalis dan pemilik media.

"Regulasi di Indonesia masih minim ketimbang negara lainnya seperti Australia yang lebi dulu menerapkan regulasi terkait pemanfaatan AI.", tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris IWO Malang Raya, Dyah Arum Sari, S.S., M.Pd sebagai moderator mengungkapkan, penggunaan artificial intelligence untuk membantu kinerja jurnalistik memang tak terbantahkan. Dan jika tanpa kehati-hatian dalam pemanfaatannya berpotensi menjadi bumerang.

"Ibarat pisau bermata dua, kecerdasan buatan atau artificial intelligence menghadirkan kemudahan dalam berbagai bidang termasuk jurnalisme. Namun apakah kecerdasan buatan akan menggeser peran wartawan? Atau sebatas membantu pekerjaannya? Berangkat dari kurioritas itulah kita mengundang Direktur MNC Group yang merupakan Digital Enthusiast, Christophorus Taufik," ujarnya.

Ketua IWO Malang Raya, Rudi Harianto sengaja menghadirkan narasumber berkompeten dan berpengalaman. "Forum ini sangat penting sebagai sarana peningkatan kreatifitas dan kapasitas para jurnalis yang tergabung dalam Ikatan Wartawan Online," tuturnya.

Rudi berkeyakinan, penguatan sumber daya manusia mutlak diperlukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada.

"Kita harus update dan upgrade agar mempunyai karya jurnalistik untuk pemilik media siber dan untuk wartawan. Pemanfaatan kecerdasan buatan kian menggejala di segala sektor. Saya sepakat yang disampaikan Pak Chris yang merupakan Pembina IWO Malang Raya. Bahwa di Indonesia, dibutuhkan regulasi yang spesifik tentang bagaimana mengatur penggunaan teknologi kecerdasan buatan tersebut," imbuhnya.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2118 seconds (0.1#10.140)