DPN Peradi Santuni Anak Yatim Piatu hingga Dhuafa di Jakarta Timur

JAKARTA - Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN Peradi ) memberikan santunan tali asih kepada sejumlah anak yatim piatu , dhuafa, dan masyarakat di sekitar Gedung Peradi Tower, RW 09, Kelurahan Utan Kayu Utara, Matraman, Jakarta Timur (Jaktim), Kamis 13 April 2023. Acara ini juga dihadiri sejumlah jajaran DPN Peradi.

‎“Ibu, bapak sekalian, khususnya pengurus RT, RW, ibu-ibu, adek-adek yang ada di sini, kami Peradi ingin sekali bertatap muka dengan ibu-bapak sekalian,” kata Ketua Umum (Ketum) Peradi Otto Hasibuan.

Otto mengatakan, meski jumlahnya tidak seberapa tapi ini merupakan ketulusan advokat Peradi. Dia berharap, ke depan pihaknya bisa menggelar acara santunan lebih besar lagi.

“Mudah-mudahan di lain kesempatan kami bisa berbuat lebih baik lagi. Apalagi di bulan Ramadan ini kita bisa saling berbagi, saling mengasihi satu sama lain,” katanya.

Menurut Otto, pemberian santunan bagi anak yatim-piatu dan dhuafa ini ‎juga dilakukan oleh jajaran pengurus dan anggota Peradi yang ada di 180 cabang di Tanah Air. Kegiatan ini harus didukung, kata dia, ‎karena advokat bukan hanya berjuang menegakkan hukum tetapi juga untuk menyejahterakan masyarakat

“Saya bangga dan terharu karena advokat‎ Peradi ini semuanya memberikan kasih sayang kepada masyarakat, yang tidak mampu, sudah tua, dan seterusnya. Itulah yang harus kita dukung,” imbuhnya.



‎Menurutnya, Peradi mempunyai prinsip di mana pun berada harus memberikan manfaat kepada sekelilingnya. “Kami punya prinsip itu,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pihaknya terus meningkatkan komunikasi dan silaturahmi dengan masyarakat dan jajaran pengurus lingkungan sekitar Gedung Peradi Tower. Terlebih, pada tahun ini rencananya gedung ini akan mulai digunakan. ‎“Kita harapkan sudah bisa di tempati pada November (2023),” ucapnya.

Otto menyampaikan selamat Idulfitri 1444 Hijriah kepada avokat Peradi yang merayakan. Bagi para avdokat yang akan mudik, ia mendoakan semoga diberikan keselamatan sehingga bisa berjumpa dengan keluarga di kampung halaman.