Kombinasikan Karate dengan Dance

Jum'at, 04 Desember 2015 - 10:04 WIB
Kombinasikan Karate dengan Dance
Kombinasikan Karate dengan Dance
A A A
BATAM - Burhan membuat karate yang biasanya hanya diminati para pria, jadi disukai ibu-ibu. Ia mengombinasikan juru-jurus beladiri dengan dance, hingga lahirlah Cardio Attack Batam.

Siang itu, Burhan terlihat santai, mengenakan kaus dan celana pendek selutut. Ia antusias menceritakan aktivitas sehari-harinya mengajar kardio selama tiga jam di sebuah hotel yang ada di Batam.

"Dulu selain pelatih karate, saya juga jadi karyawan. Waktu lebih banyak untuk bekerja, sisanya sudah capek," katanya.

Laki-laki kelahiran Sumbawa 1986 ini mengaku suka senam sejak kecil. Kelas 3 SD ia sudah memimpin Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) di sekolah. Aba-aba senam masih pakai mulut. Baru saat menginjak kelas 6 SD ada musik yang mengiringi SKJ tersebut. Memasuki jenjang pendidikan di SMP, Burhan aktif menjadi penari.

Masih lekat dalam ingatan Burhan, dahulu ia sering membawakan tarian daerah, salah satunya tari ngumang rame yang dimainkan saat ada karapan kerbau. Tak jarang ia mengisi acara tingkat provinsi.

"Sambil nari, saya juga mulai ikutan fitness," ungkap laki-laki yang tinggal di Batuampar ini.

Saat SMA, ia pindah sekolah ke kabupaten. Ia lebih fokus pada body building fitness untuk melatih otot. Ia juga serius menekuni karate tak hanya sebagai anggota, tapi juga membuka dojo di Mataram.

"Saat itu anak didik saya ada 60 orang," sebutnya.

Tahun 2006, ia memutuskan untuk merantau ke Batam. Kebetulan abangnya tinggal di Batam dan mengelola olahraga boxing. Burhan pun akhirnya ikut-ikutan mendalami boxing.

"Saya pernah jadi bodyguard saat awal-awal di Batam," kata bapak satu anak ini.

Merasa kurang cocok dengan suasana hati, Burhan kemudian memilih untuk mencari pekerjaan tetap. Ia bekerja sebagai marketing bank. Dua tahun kemudian pindah kerja menjadi marketing perusahaan mobil, lalu ke perusahaan mobil lainnya. Sekitar lima tahun kemudian dia mengundurkan diri.

"Saya mau fokus ke beladiri," ujarnya.

Sebagai pengajar karate, ia berusaha menciptakan gaya baru agar orang tak jenuh belajar karate. Ia sempat ikut body combat di salah satu tempat kebugaran di Batam. Pertama kali ikut ia merasa langsung 'kena' dengan gerakan-gerakannya.

"Dasarnya bela diri, tapi ada musiknya," ucapnya.

Burhan lalu menciptakan sendiri gerakan-gerakan baru untuk koreografinya. Ia melahirkan Cardio Attack Batam, di dalamnya ada senam yang disebut cardio kick boxing dan combat dance.

"Cardio kick boxing itu gabungan dari karate dan boxing, gerakannya tetap pakai musik tapi full beladiri," katanya.

Sedangkan combat dance dasarnya diambil dari gerakan zumba yang dibarengi dengan bela diri. Bedanya di combat dance ini lebih fun dan seru-seruan dibandingkan cardio kick boxing. Kedua jenis senam yang diciptakan Burhan ini banyak diikuti kaum perempuan, meski sebenarnya juga bisa diikuti oleh laki-laki.

Jika benar-benar ingin mendapatkan hasil yang bagus, Burhan menyarankan berlatih secara privat. Kebanyakan kaum perempuan tak familiar dengan gerakan beladiri.
Melalui cardio kick boxing, mereka akan diajarkan teknik tendangan, memukul, dan menggenggam, sehingga terbiasa dengan gerakan cepat dan memiliki refleks yang bagus. Dengan begitu, kaum perempuan bisa tetap sehat sekaligus bisa jadi ahli bela diri.

Gerakan cardionya juga memiliki pembakaran tinggi. Jika dalam waktu tiga bulan berlatih secara rutin dan sesuai teknik, dampaknya napas akan lebih panjang dan pada bulan ketiga akan terlihat lingkaran pinggang yang berubah.

"Satu jam saja cardio itu dilakukan, maka setara dengan 1.700 kali sit up. Ada 700 kalori yang terbakar," katanya.

Biasanya, dalam satu sesi latihan bisa menghabiskan waktu satu jam dan ada sekitar 10 lagu yang diputar. Cardio Attack Batam kini sudah jalan selama tiga bulan. Karena belum memiliki tempat sendiri maka Burhan membuka kelas privat di sebuah hotel tiap Senin, Rabu, dan Kamis pada sore hari.

Dibandingkan sebulan saat awal buka, sekarang Cardio Attack Batam sudah memiliki 25 member untuk privat. Sedangkan untuk kelas reguler, membernya lebih ramai.

"Kelas reguler itu membernya bisa ikut bisa enggak, suka-suka saja, gerakannya lebih fun. Saya juga ajarkan combat dance, tiap sore yang kelas reguler ada," ucapnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2458 seconds (0.1#10.140)