Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Polisi Kantongi Identitas Pengendara Ferrari yang Balapan dengan Lamborghini
Polisi Kantongi Identitas Pengendara Ferrari yang Balapan dengan Lamborghini
A
A
A
SURABAYA - Penyidik Satlantas Polrestabes Surabaya mengaku telah mengantongi identitas pengemudi Ferrari yang diduga balapan dengan Lamborghini maut di Jalan Manyar Kertoarjo, Surabaya.
Akibat aksi balapan antara dua mobil sport tersebut menewaskan Kuswanto (51) warga Kaliasin III, Surabaya.
"Kami baru mendapatkan namanya saja, nanti kalau sudah mendapatkan identitasnya tentu akan kami panggil," kata Kanit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya AKP Andhika Gananjar Widhiasana, Selasa (1/12/2015).
Berdasarkan informasi yang didapat, mobil Ferrari dikemudikan oleh Bambang warga Jalan Kertajaya. Dalam rekaman CCTV diduga mobil Lamborghini itu balapan dengan Ferrari.
Karena berdasarkan rekaman CCTV yang didapat, mobil supercepat Ferrari itu memang diduga melakukan balapan dengan Lamborghini.
Di rekaman CCTV itu diketahui bahwa yang berjalan pertama kali adalah mobil Ferrari, baru setelah itu disusul mobil Lamborghini.
Dari hasil rekaman itu memang belum bisa membuktikan bahwa kedua mobil super sport itu balapan. "Tapi memang awalnya mobil Ferrari merah kemudian disusul Lamborghini," sambung Andhika.
Disinggung tentang berapa kecepatan dua mobil itu, Andhika menjelaskan dari rekaman CCTV tersebut pihaknya belum bisa menyimpulkan. Untuk mengukur kecepatan mobil, lanjut Andhika, Satlantas Polrestabes Surabaya sudah meminta bantuan Traffic Accident Analysis (TAA) dari Polda Jatim dalam olah tempat kejadian perkara.
TAA ini berfungsi untuk mengetahui kecepatan mobil sebelum terjadi kecelakaan. Tapi sayang, Andhika mengatakan hasil dari TAA belum keluar.
Penyidik juga sudah memeriksa tersangka Wiyang, serta dokumen kendaraan. "Dokumen kendaraannya semua lengkap, tidak ada masalah. Kami juga sudah memeriksa saksi," sambung Andhika.
Dalam pemeriksaan saksi, penyidik Satlantas Polrestabes Surabaya sudah memeriksa sekitar lima orang. Baik dari saksi korban maupun warga yang kebetulan ada di lokasi saat kejadian kecelakaan tragis yang menewaskan satu orang ini.
Akibat aksi balapan antara dua mobil sport tersebut menewaskan Kuswanto (51) warga Kaliasin III, Surabaya.
"Kami baru mendapatkan namanya saja, nanti kalau sudah mendapatkan identitasnya tentu akan kami panggil," kata Kanit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya AKP Andhika Gananjar Widhiasana, Selasa (1/12/2015).
Berdasarkan informasi yang didapat, mobil Ferrari dikemudikan oleh Bambang warga Jalan Kertajaya. Dalam rekaman CCTV diduga mobil Lamborghini itu balapan dengan Ferrari.
Karena berdasarkan rekaman CCTV yang didapat, mobil supercepat Ferrari itu memang diduga melakukan balapan dengan Lamborghini.
Di rekaman CCTV itu diketahui bahwa yang berjalan pertama kali adalah mobil Ferrari, baru setelah itu disusul mobil Lamborghini.
Dari hasil rekaman itu memang belum bisa membuktikan bahwa kedua mobil super sport itu balapan. "Tapi memang awalnya mobil Ferrari merah kemudian disusul Lamborghini," sambung Andhika.
Disinggung tentang berapa kecepatan dua mobil itu, Andhika menjelaskan dari rekaman CCTV tersebut pihaknya belum bisa menyimpulkan. Untuk mengukur kecepatan mobil, lanjut Andhika, Satlantas Polrestabes Surabaya sudah meminta bantuan Traffic Accident Analysis (TAA) dari Polda Jatim dalam olah tempat kejadian perkara.
TAA ini berfungsi untuk mengetahui kecepatan mobil sebelum terjadi kecelakaan. Tapi sayang, Andhika mengatakan hasil dari TAA belum keluar.
Penyidik juga sudah memeriksa tersangka Wiyang, serta dokumen kendaraan. "Dokumen kendaraannya semua lengkap, tidak ada masalah. Kami juga sudah memeriksa saksi," sambung Andhika.
Dalam pemeriksaan saksi, penyidik Satlantas Polrestabes Surabaya sudah memeriksa sekitar lima orang. Baik dari saksi korban maupun warga yang kebetulan ada di lokasi saat kejadian kecelakaan tragis yang menewaskan satu orang ini.
(sms)
Explore More