Guru Honorer Nyambi Kerja Jadi Tukang Pemecah Batu

Rabu, 25 November 2015 - 15:00 WIB
Guru Honorer Nyambi Kerja Jadi Tukang Pemecah Batu
Guru Honorer Nyambi Kerja Jadi Tukang Pemecah Batu
A A A
NGANJUK - Karena gaji yang diterimanya sangat minim, seorang guru di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, nekat bekerja menjadi tukang pecah batu.

Setiap hari, usai mengajar di sekolah, guru tersebut bergegas pergi ke sungai untuk mencari tambahan penghasilan dengan menjadi pemecah batu koral.

Guru yang diketahui bernama Ribut Mahendra Putra (38), dari SDN Salamrojo I di Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur itu mengaku terpaksa melakukan pekerjaan memecah batu untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.

Maklum saja, anaknya sudah dua dan butuh biaya besar. Tidak seperti guru tetap yang telah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), sepulang mengajar pria yang akrab disapa Hendra itu tidak bisa langsung pulang dan beristirahat.

Dia harus pergi ke Sungai Kuncir untuk mencari tambahan penghasilan dengan bekerja sebagai tukang pecah batu koral.

Hasilnya memang tidak seberapa, hanya sekitar Rp30 ribu rupiah perkibik. Namun bagi Hendra, uang tersebut cukup lumayan untuk tambahan uang belanja di rumah.

Meski berat, Hendra mengaku terpaksa melakoni pekerjaan ini karena gaji yang dia terima sebagai guru sangat minim. Hanya Rp530 ribu rupiah perbulan. Padahal dia sudah 12 tahun menjadi guru honorer.

Di hari guru ini, Hendra berharap pemerintah lebih serius dalam membantu meningkatkan kesejahteraan guru. Tidak hanya bagi mereka yang berstatus PNS, tapi juga pada puluhan ribu guru lain yang masih berstatus honorer.

Gaji guru honorer yang sangat minim dan jauh di bawah UMK Nganjuk yang mencapai Rp1,4 juta, nasib para guru ini sangat miris. Mereka masih harus pontang-panting mencari tambahan penghasilan demi menyambung hidup.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4169 seconds (0.1#10.140)