Bekali Santri Ponpes Darul Ma'arif, SDG Adakan Pelatihan Menjahit
loading...
A
A
A
SUKABUMI - Relawan Santri Dukung Ganjar (SDG) Jabar mengadakan pelatihan menjahit di Ponpes Darul Ma'arif, Desa Cibodas, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi. Puluhan santriawan dan santriwati ikut serta dalam pelatihan yang digelar, Minggu (2/4/2023) tersebut.
Pelatihan ini dipandu salah satu mentor yang telah lama berkecimpung di bidang menjahit. "Dari pelatihan ini santri bisa punya ilmu-ilmu baru dan mereka bisa mendapatkan bidang ekstrakurikuler yang baru yang mampu menunjang untuk kegiatan santri ke depan," kata Korwil SDG Jabar Ahmad Hakiki.
Beberapa hal diajarkan dalam pelatihan tersebut. Mulai dari cara mengoperasikan mesin, bagaimana memasang benang pada mesin, hingga teknik-teknik membuat produk menggunakan mesin jahit.
Bukan sekadar menambah ketrampilan, relawan SDG Jabar juga berharap pelatihan ini bisa berdampak pada sektor ekonomi ponpes dan santri sendiri. "Harapannya setelah lulus dari pesantren, mereka dibekali oleh ilmu-ilmu yang kreatif, untuk menunjang kehidupan mereka di bidang ekonomi," jelasnya.
Selain memberikan pelatihan, relawan SDG Jabar juga menyerahkan bantuan mesin jahit kepada Ponpes Darul Ma'arif. Mesin yang diberikan merupakan kualitas tinggi yang telah menjadi mesin standar industri garmen.
Bantuan ini diberikan agar para santri bisa terus mengasah kemampuan menjahitnya meski pelatihan dari SDG telah usai. "Meski pun pelatihannya sudah selesai, mereka bisa terus membuat pakaian baru. Kreativitas mereka dituangkan melalui mesin jahit yang sudah ada di pondok pesantren," ucapnya.
Pimpinan Ponpes Darul Ma'arif, Abdurohman mengapresiasi pelatihan dan bantuan dari relawan SDG Jabar. Pelatihan dan bantuan tersebut sangat bermanfaat untuk para santri.
Lewat pelatihan ini, Abdurohman berharap para santri ketika lulus tidak hanya pandai mengaji, tetapi juga bisa membuka lapangan usaha dalam bidang menjahit. "Saya merasa bangga karena telah bertahun-tahun saya bermimpi ingin memberikan kegiatan untuk para santri di sini," kata Abdurohman.
Pelatihan ini dipandu salah satu mentor yang telah lama berkecimpung di bidang menjahit. "Dari pelatihan ini santri bisa punya ilmu-ilmu baru dan mereka bisa mendapatkan bidang ekstrakurikuler yang baru yang mampu menunjang untuk kegiatan santri ke depan," kata Korwil SDG Jabar Ahmad Hakiki.
Beberapa hal diajarkan dalam pelatihan tersebut. Mulai dari cara mengoperasikan mesin, bagaimana memasang benang pada mesin, hingga teknik-teknik membuat produk menggunakan mesin jahit.
Bukan sekadar menambah ketrampilan, relawan SDG Jabar juga berharap pelatihan ini bisa berdampak pada sektor ekonomi ponpes dan santri sendiri. "Harapannya setelah lulus dari pesantren, mereka dibekali oleh ilmu-ilmu yang kreatif, untuk menunjang kehidupan mereka di bidang ekonomi," jelasnya.
Selain memberikan pelatihan, relawan SDG Jabar juga menyerahkan bantuan mesin jahit kepada Ponpes Darul Ma'arif. Mesin yang diberikan merupakan kualitas tinggi yang telah menjadi mesin standar industri garmen.
Bantuan ini diberikan agar para santri bisa terus mengasah kemampuan menjahitnya meski pelatihan dari SDG telah usai. "Meski pun pelatihannya sudah selesai, mereka bisa terus membuat pakaian baru. Kreativitas mereka dituangkan melalui mesin jahit yang sudah ada di pondok pesantren," ucapnya.
Pimpinan Ponpes Darul Ma'arif, Abdurohman mengapresiasi pelatihan dan bantuan dari relawan SDG Jabar. Pelatihan dan bantuan tersebut sangat bermanfaat untuk para santri.
Lewat pelatihan ini, Abdurohman berharap para santri ketika lulus tidak hanya pandai mengaji, tetapi juga bisa membuka lapangan usaha dalam bidang menjahit. "Saya merasa bangga karena telah bertahun-tahun saya bermimpi ingin memberikan kegiatan untuk para santri di sini," kata Abdurohman.
(poe)