5 Jamaah Haji Batu Meninggal di Mekkah, 179 Orang Selamat

Rabu, 14 Oktober 2015 - 04:02 WIB
5 Jamaah Haji Batu Meninggal di Mekkah, 179 Orang Selamat
5 Jamaah Haji Batu Meninggal di Mekkah, 179 Orang Selamat
A A A
BATU - Rombongan jemaah haji asal Kota Batu yang berjumlah 179 orang dan tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 36 Embarkasih Surabaya tiba di Tanah Air dengan selamat.

Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Kota Batu Jamal menegaskan, sebenarnya jumlah jemaah haji Kota Batu 184 orang. Namun yang lima orang meninggal dunia di Mekkah.

Rinciannya, dua jemaah haji meninggal dunia karena sakit. Tiga jemaah haji lainnya meninggal dalam tragedi Mina. Kemenag Kota Batu sudah menyampaikan kabar kematian lima jemaah haji dari Kota Batu itu kekeluarganya masing-masing.

"Yang meninggal dunia akhir pekan kemarin H Sulhadi, warga Jalan Kawi No 32, Kelurahan Sisir, Kota Batu. Petugas haji dari Kota Batu yang ada di Mekkah mengabarkan kematian H Sulhadi, Senin 12 Oktober 2015 pagi," terang Jamal, Selasa (13/10/2015).

Menurut Jamal, Sulhadi meninggal dunia karena sakit. Usianya saat 80 tahun. "Semoga tidak ada jemaah dari Kota Batu yang meninggal dunia lagi," ungkapnya.

Empat jemaah haji asal Kota Batu yang meninggal dunia lebih dulu dari Sulhadi, yakni Mulyono dan istrinya Siti Aisyah. Mereka tinggal di Jalan Melati, No 35, Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo.

H Mulyono dan istrinya Hj Siti Aisyah meninggal dunia karena tragedi Mina. Berikutnya H Junaedi Sjahrudin Marjun, warga Jalan Melati, Kelurahan Songgokerto.

Lalu, jemaah haji asal Kota Batu yang meninggal dunia pertama kali yakni Hj Susiani, warga Jalan Sultan Agung, Kelurahan Ngaglik. Dia meninggal dunia karena sakit.

"Hari ini rombongan haji dari Kota Batu tiba di Bandara Juanda pukul 08.00 WIB. Insya Allah tiba di Kota Batu pukul 11.00 WIB. Rombongan jemaah haji akan dijemput keluarganya di Masjid Sultan Agung," tandas Jamal.

Sementara itu, Agis, anak almarhum H Mulyono menyatakan, Kamis yang lalu, Kemenag Kota Batu sudah datang kerumahnya dan menyampaikan ucapan bela sungkawa atas meninggalnya orangtuanya.

"Katanya Pak Kemenag, orangtua saya sudah dimakamkan sejak Selasa lalu. Kami ikhlas menghadapi kenyataan ini," ucap Agis.

Diterangkannya, sejak tragedi Mina, kedua orang tuanya sudah tidak bisa dihubungi lagi. Kemudian, pada H+5 pasca tragedi Mina, seluruh keluarga sudah pasrah.

"Kedua orang tua saya katanya dimasukkan dalam kontainer terakhir. Kemudian fotonya kurang jelas. Sehingga proses identifikasinya lama. Kami iklhas dengan kenyataan ini," pungkas dia.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4904 seconds (0.1#10.140)