Mengajari Anak Sejarah Uang Rupiah Secara Menyenangkan

Kamis, 17 September 2015 - 10:14 WIB
Mengajari Anak Sejarah Uang Rupiah Secara Menyenangkan
Mengajari Anak Sejarah Uang Rupiah Secara Menyenangkan
A A A
Mengenal sejarah perkembangan uang Indonesia dari masa penjajahan hingga sekarang menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak usia dini. Seperti yang dilakukan siswa Play Skool Blue Dolphin yang antusias mengunjungi museum Bank Indonesia untuk mengetahui lebih jauh mata uang Indonesia.

Melalui program studi lapangan yang dimiliki sekolah ini, anak-anak usia 2-6 tahun itu diperkenalkan sejak dini mengenai dunia perbank - an. Meski sebagian besar su - dah memahami perbank an, tidak banyak siswa yang tahu apa itu Bank Indonesia dan apa fungsi serta tugasnya. “Kami sengaja membuat program untuk mengunjungi museum Bank Indonesia agar anak-anak tahu betul apa itu BI dan apa saja yang dilakukannya.

Ini penting, mengingat anak-anak kerap menyamakan BI dengan bankbank konvensional lain seperti yang saat ini mereka tahu. Pa - da hal, tugas dan kewenangan BI tidak sama dengan bank konvensional,” papar guru dan Koordinator Studi Lapangan Play Skool Blue Dolphin Meyda Rosanti kemarin.

Studi lapangan ke Museum BI sekaligus sarana edukasi mengenalkan kepada anak bahwa tugas bank sentral bisa mencetak uang, membuat keputusan penting di sektor ekonomi perbankan, dan lain-lain. Tentunya mengajarkannya secara menyenangkan agar anak-anak paham dan tidak bosan.

Total ada 103 anak yang mengunjungi Museum BI. Mereka dibagi dalam dua kelompok didampingi gurunya masing-masing. Anakanak diajak berkeliling museum dan dikenalkan apa itu uang, bagaimana membuatnya, dan sejarah uang dari masa ke masa yang masih tersimpan rapi di museum.

Sebelum melakukan kunjungan, terlebih dulu pihak sekolah melakukan simulasi tentang bagaimana menabung, proses pengisian form tabungan, hingga mengantar uang ke teller dan uang disimpan dengan baik di bank. Sejumlah anak ada yang paham mengapa uang harus disimpan di bank, tetapi ada juga yang belum memahami mengapa uang disimpan di bank.

Karena menurut mereka uang bisa juga disimpan di rumah. Pengelola Perpustakaan BI Setyo Kristianto mengungkapkan, pada dasarnya masyarakat diperbolehkan berkunjung ke museum. “Di museum ini masyarakat dapat melihat koleksi uang BI dari tahun 1800- an sampai saat ini.

Koleksi mulai uang logam hingga kertas tersedia di tempat ini beserta peristiwa sejarah yang ada di dalamnya. Museum ini memang be - lum bisa dibuka setiap hari karena untuk alasan keamanan dan belum adanya SDM yang selalu menjaganya,” tambahnya.

WINDY ANGGRAINA
Yogyakarta
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4062 seconds (0.1#10.140)