Evaluasi Triwulan 1, Pj Bupati Barito Kuala Paparkan Sejumlah Gagasan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penjabat (Pj) Bupati Barito Kuala (Batola) Mujiyat mengikuti evaluasi pelaksanaan tugas Penjabat Kepala Daerah Triwulan 1 di Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Jakarta, Rabu (8/3/2023).
Didampingi Sekretaris Daerah Batola Zulkipli Yadi Noor, Asisten Bidang Pemerintahan, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Asisten Bidang Administrasi Umum, serta rombongan Kepala SKPD seperti Kepala Inspektorat Batola, Bapelitbang, BPKAD, PU, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas PMD, Dinas Pertanian, Dinas Sosial, Kasat Pol-PP, Pj Bupati penuhi kewajibannya sebagai ASN.
Disambut langsung tim evaluasi yang terdiri dari Inspektur I Bachtiar, Inspektur II Ucok Damenta yang Ikut melalui zoom, inspektur III Dedi Winarwan (ketua tim evaluasi),Teguh Narutomo Inspektur khusus, Inspektur IV Asran latif , Nizwar Affandi dan Azwan.
Inspektur III Dedi Winarwan selaku ketua tim evaluasi sampaikan bahwa evaluasi ini adalah kewajiban bagi setiap Penjabat Bupati. Mengingat seorang Penjabat sejatinya adalah ASN yang ditugaskan.
“Bukan seperti Bupati yang dihasilkan dari produk pemilu, seorang Pj adalah ASN yang ditugaskan. Sehingga perlu dilakukan evaluasi oleh Kemendagri, ” jelasnya pada pembukaan pertemuan.
Selanjutnya Pj Bupati paparkan 3 aspek utama dalam program kerjanya selama menjadi Pj Bupati Batola. Aspek itu antara lain aspek pemerintahan, aspek kemasyarakatan, dan aspek pembangunan.
Program Permata Bunda (Pemberian Makanan Tambahan bagi Ibu Hamil dan Anak Balita) menjadi program andalan Pj dalam penanganan stunting.
“Terdapat 18 rencana aksi telah kita siapkan dalam penanganan stunting, ” ucap Pj Bupati Batola.
Dalam penanganan kemiskinan Pj Bupati Batola paparkan program-program unggulannya, termasuk beasiswa anak sekolah maupun program “Kota Tanpa Kumuh”.
” Kita sedang programkan jamban layak bagi masyarakat, sehingga sanitasi masyarakat bisa lebih baik, ” ujar Mujiyat.
Terkait penyelenggaraan pemerintahan, Mujiyat sampaikan gagasannya untuk menghadirkan inovasi dari masing-masing SKPD di Batola.
“Satu SKPD satu inovasi, dengan harapan muncul program-program yang dapat berdampak pada masyarakat, ” harap Mujiyat.
Tim evaluasi selanjutnya berikan tanggapan atas paparan Pj Bupati, dengan harapan bisa dilakukan perbaikan dan berikan pesan kepada Pj Bupati untuk menjadi role model bagi ASN di Kabupaten Barito Kuala. (Bay/Prokopim Batola).
Didampingi Sekretaris Daerah Batola Zulkipli Yadi Noor, Asisten Bidang Pemerintahan, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Asisten Bidang Administrasi Umum, serta rombongan Kepala SKPD seperti Kepala Inspektorat Batola, Bapelitbang, BPKAD, PU, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas PMD, Dinas Pertanian, Dinas Sosial, Kasat Pol-PP, Pj Bupati penuhi kewajibannya sebagai ASN.
Disambut langsung tim evaluasi yang terdiri dari Inspektur I Bachtiar, Inspektur II Ucok Damenta yang Ikut melalui zoom, inspektur III Dedi Winarwan (ketua tim evaluasi),Teguh Narutomo Inspektur khusus, Inspektur IV Asran latif , Nizwar Affandi dan Azwan.
Inspektur III Dedi Winarwan selaku ketua tim evaluasi sampaikan bahwa evaluasi ini adalah kewajiban bagi setiap Penjabat Bupati. Mengingat seorang Penjabat sejatinya adalah ASN yang ditugaskan.
“Bukan seperti Bupati yang dihasilkan dari produk pemilu, seorang Pj adalah ASN yang ditugaskan. Sehingga perlu dilakukan evaluasi oleh Kemendagri, ” jelasnya pada pembukaan pertemuan.
Selanjutnya Pj Bupati paparkan 3 aspek utama dalam program kerjanya selama menjadi Pj Bupati Batola. Aspek itu antara lain aspek pemerintahan, aspek kemasyarakatan, dan aspek pembangunan.
Program Permata Bunda (Pemberian Makanan Tambahan bagi Ibu Hamil dan Anak Balita) menjadi program andalan Pj dalam penanganan stunting.
“Terdapat 18 rencana aksi telah kita siapkan dalam penanganan stunting, ” ucap Pj Bupati Batola.
Dalam penanganan kemiskinan Pj Bupati Batola paparkan program-program unggulannya, termasuk beasiswa anak sekolah maupun program “Kota Tanpa Kumuh”.
” Kita sedang programkan jamban layak bagi masyarakat, sehingga sanitasi masyarakat bisa lebih baik, ” ujar Mujiyat.
Terkait penyelenggaraan pemerintahan, Mujiyat sampaikan gagasannya untuk menghadirkan inovasi dari masing-masing SKPD di Batola.
“Satu SKPD satu inovasi, dengan harapan muncul program-program yang dapat berdampak pada masyarakat, ” harap Mujiyat.
Tim evaluasi selanjutnya berikan tanggapan atas paparan Pj Bupati, dengan harapan bisa dilakukan perbaikan dan berikan pesan kepada Pj Bupati untuk menjadi role model bagi ASN di Kabupaten Barito Kuala. (Bay/Prokopim Batola).
(bga)