Tingkatkan Perekonomian Umat, Kampung Zakat Kemenag Sasar Wajo

WAJO - Pemerintah gencar menerapkan program Kampung Zakat di daerah terpencil untuk mengakselerasi pertumbuhan serta ketahanan ekonomi umat. Di antaranya di Desa Pammana, Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) mendapat prioritas program Kampung Zakat, agar taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya tidak lagi di bawah garis kemiskinan.



"Program Kampung Zakat merupakan upaya negara dalam meningkatkan perekonomian umat melalui optimalisasi dana zakat, khususnya di daerah 3 T," kata Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Tarmizi Tohor, Senin (27/2/2023).

Desa Pammana di Kabupaten Wajo merupakan desa ke-22 yang dicanangkan pemerintah sebagai Kampung Zakat.

Dia mengungkapkan, target pemerintah minimal menerapkan program Kampung Zakat di tiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Dalam program Kampung Zakat di Desa Pammana, Kabupaten Wajo ini, Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf menyerahkan sertifikat tanah wakaf serta sejumlah bantuan pemberdayaan ekonomi dari Kemenag, Kanwil Kemenag dan Bank Syariah Indonesia.



Penetapan program Kampung Zakat dihadiri oleh Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan Khaeroni, Kepala Kankemenag Wajo Muhammad Yunus, Bupati Wajo Amran, Kasubdit Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Andi Yasri.

“Insya Allah, tujuan program Kampung Zakat sebagai pengembangan ekonomi umat sesuai dengan potensi ekonomi, seperti pertanian dan perikanan yang akan membawa kemakmuran masyarakat dan daerah dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangas hingga Pulau Rote,” pungkas Tarmizi Tohor.