Ada di Banten, Kawasan Properti Ini Berkembang Jadi Kota Mandiri

Sabtu, 25 Februari 2023 - 16:19 WIB
loading...
Ada di Banten, Kawasan Properti Ini Berkembang Jadi Kota Mandiri
Kawasan properti di BSD City jadi kota mandiri di Banten. Foto: Hasan/SINDOnews
A A A
SERANG - Pembangunan kawasan properti di Banten, masih diminati. Bahkan banyak yang menjadi primadona dan berkembang menjadi kota mandiri. Seperti terlihat di wilayah perbatasan Tangerang-DKI Jakarta.

Kawasan properti yang sangat berkembang di Banten itu, berada di BSD City dengan penjualan rumah tapak mencapai 3.000 pertahun dan telah berkembang menjadi 200 ribu rumah dalam 34 tahun.

Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk, Hermawan Wijaya mengatakan, pihaknya lebih banyak menjual rumah tapak ketimbang sewa. Mereka yang membeli rumah di kawasan ini juga banyak yang ditinggali.



"Orang rata-rata beli rumah bukan untuk disewakan, tapi di tempati, bisa jadi itu rumah pertama, kedua atau ketiga mereka. Tapi yang menarik, kita jual rumah plus furniture dengan harga Rp1-2 miliar," sambungnya.

Dilanjutkan dia, dari kawasan properti, kawasan BSD City telah berkembang menjadi kota kecil mandiri dengan jumlah penghuni mencapai 500 ribu jiwa. Penjualan rumah tapak di kawasan ini pun terus tumbuh.

Pada 2022, perusahaan mencatatkan BSDE berhasil melampaui target prapenjualan tahun 2022 sebesar 14 persen, yakni sebesar Rp8,8 triliun. Jumlah ini lebih besar jika dibandingkan dengan target awal tahun Rp7,7 triliun.



"Prapenjualan residensial tercatat sebesar Rp5,1 triliun, yang mewakili kontribusi 58 persen dari total penjualan yang dicapai BSDE. Ini adalah prestasi yang signifikan bagi kami, menunjukkan permintaan yang kuat," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Real Estate Indonesia (REI), Hari Ganie mengatakan, pihaknya optimistis dengan bisnis properti di tahun 2023. Menurutnya, rumah tapak diminati karena untuk tempat tinggal.

"Pembangunan rumah tapak subsidi masih terfokus di kota-kota metropolitan di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi Selatan (Sulsel). Pembangunan rumah subsidi sesuai target, sebanyak 200 ribu unit pertahun," ungkapnya.



Lebih lanjut, dirinya memperkirakan, akan ada kenaikan harga rumah subsidi tahun ini. Meski demikian, pihaknya optimis, rumah subsidi akan laris, karena kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal sangat tinggi.

Hal senada diungkapkan Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia. Menurutnya, daya beli masyarakat terhadap rumah subsidi atau rumah tapak pada 2023 ini sangat baik.

"Inflasi di Indonesia masih terkendali, bahkan cenderung turun. Saat ini rumah tapak aset yang paling aman. Saat yang paling tepat bagi pembeli untuk aset tanah, kantor dan apartemen," pungkasnya.
(san)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1120 seconds (0.1#10.140)