Pakih Yuhana, Veteran 103 Tahun Asal Sumedang

Senin, 10 Agustus 2015 - 15:08 WIB
Pakih Yuhana, Veteran 103 Tahun Asal Sumedang
Pakih Yuhana, Veteran 103 Tahun Asal Sumedang
A A A
MESKI kulitnya keriput, Pakih Yuhana masih bisa berjalan normal tanpa harus dipapah orang lain. Ingatannya masih kuat. Telinga dan matanya masih normal. Bahkan, ia masih memiliki gigi yang kuat.

Siapa sangka, usianya ternyata 103 tahun. Ia lahir di Sumedang pada 2 Februari 1912. Ia baru saja diberi penghargaan sebagai veteran tertua di Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Jawa Barat dalam acara yang digelar di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Kota Bandung, Senin (10/8/2015).

Ia mengaku sudah berjuang sejak masa penjajahan Belanda dan ikut mengusir penjajah Jepang dari Indonesia. Ia juga sempat tergabung dengan instansi militer di zaman Belanda dan Jepang.

Salah satu yang paling dikenangnya adalah mengusir para penjajah dengan menggunakan bambu runcing. Meski bermodalkan senjata sederhana, ternyata bambu runcing bisa jadi senjata yang luar biasa besar. Kuncinya adalah diiringi keberanian.

"Dulu mah berjuang melawan penjajah pakai bambu runcing. Tapi kuncinya keberanian. Kalau tidak berani, tidak akan menang," kata Pakih.

Bagi Pakih, perjuangan saat melawan penjajah benar-benar tak akan terlupakan. Sebab, berkat perjuangannya dan seluruh rakyat Indonesia saat itu, kemerdekaan bisa diraih.

Ia mengaku lebih banyak berjuang di sekitar kawasan Sumedang dan Bandung Raya selama masa perjuangan. Ia tahu persis bagaimana keserakahan Belanda dan kekejaman Jepang.

Meski berjuang mempertaruhkan nyawa demi kemerdekaan Indonesia, Pakih selamat sampai sekarang. "Alhamdulillah selamat terus. Saya selalu berdoa setiap berjuang. Ya Allah saya mau ikut membela bangsa dan negara sebab negara saya dijajah orang lain," jelasnya.

Pria 14 cucu dan 12 cicit itu pun kini tinggal menyisakan masa tua. Ia tinggal sendiri di rumahnya di kawasan Cilengkrang, Kota Bandung. Ia hanya mengandalkan kehidupannya dari uang pensiunan.

Ia tinggal sendiri di rumah sederhananya karena anak, cucu, dan cicitnya sudah mandiri. "Sekarang mah lebih banyak istirahat saja di rumah, memperbanyak ibadah," tandas Pakih.

PILIHAN:
Dukun Cilik Ponari Beranjak Remaja dan Sudah Punya Pacar
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.5664 seconds (0.1#10.140)